Ngeri, 2 Kelompok Remaja di Semarang Tawuran gegara Saling Tantang lewat Medsos

SEMARANG, iNews.id - Dua kelompok remaja terlibat tawuran di jalan Karang Kimpul, Kaligawe, Kota Semarang. Tawuran dipicu akibat saling tantang dan viral di media sosial.

Dengan memakai senjata tajam berupa celurit, parang dan pentungan dari kayu dan besi, mereka mengejar dua orang pengendara sepeda motor yang tengah melintas. 

Baca Juga

Jadwal Buka Puasa Semarang Selasa 5 April 2022

Tanpa dikomando, remaja berkaus hitam langsung melayangkan senjatanya ke arah punggung pengendara motor. Beruntung, sabetan parang meleset hitungan sentimeter dari tubuh pembonceng motor dan melarikan diri dari kejaran.

Tawuran tidak seimbang antara belasan remaja dengan pengendara sepeda motor tersebut akhirnya bisa diungkap atas petunjuk CCTV yang diunggah akun Instagram info kejadian Semarang pada Minggu lalu. Tiga dari delapan remaja di bawah umur berhasil dibekuk petugas Resmob Polrestabes Semarang. 

Baca Juga

Jadwal Imsakiyah Semarang dan Sekitarnya 5 April 2022

“Jadi secara kronologis mereka bertiga menyampaikan ketika itu sedang main game di rumah kemudian mereka menerima pesan melalui WA dari saudara R yang isinya menyuruh kumpul di rel kereta api,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga

Mengintip Pesantren Kilat Ramadan yang Diikuti 100 Napi Lapas Semarang

“Di situ melihat ada sekitar 10 orang teman-temannya, kemudian dari R menyampaikan bahwa mereka ditantang oleh orang dari Karang Kimpul,” katanya.

Di depan polisi, pelaku mengaku jika tawuran terjadi setelah adanya saling tantang di media sosial.

Baca Juga

Jasa Penukaran Uang Baru Mulai Bermunculan di Semarang, Ada yang COD

Karena tidak sampai menimbulkan korban, polisi menyelesaikan kasus tawuran ini dengan jalan restorasi justice. Selain mendatangkan orang tua pelaku, polisi juga meminta camat serta lurah setempat ikut menjadi saksi.

Setelah sungkem meminta maaf kepada orang tuanya, ketiga pelaku diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Editor: Ahmad Antoni