Ngeri, Detik-detik Banjir Bandang Terjang Sukolilo Pati, Warga Berdoa Mohon Keselamatan

PATI, iNews.id - Detik-detik banjir bandang menerjang pemukiman warga di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah direkam video oleh warga. Dalam video tampak arus deras banjir bandang menerjang dan terdengar warga berdoa memohon keselamatan.

Banjir bandang menerjang Sukolilo saat hujan deras mengguyur kawasan pegunungan Kendeng Utara pada Selasa (5/12/2023) sore. 

Baca Juga

Kecelakaan di Jalan Lingkar Selatan Pati, Trailer Ditabrak Truk hingga Terperosok ke Sawah

Air deras bercampur lumpur pekat dan sampah dari pegunungan Kendeng itu tak terbendung. Banyaknya penggundulan hutan dan penambangan diduga menjadi penyebab banjir bandang menerjang kawasan lebih rendah.

Banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Derasnya air membuat warga cemas. Sungai yang berada di pinggir jalan pun tidak mampu menampung debit air yang besar. 

Baca Juga

Viral Kelompok Pemuda Konvoi Acungkan Celurit di Jalanan Pati, 10 Orang Ditangkap

"Ya Allah, paringi selamet (berikan keselamatan). Gusti (Ya Tuhan, berikan keselakamatan), ya Allah. Ya Allah, gerobakku kebanjiran ya Allah," kata seorang perempuan perekam video.

Baca Juga

18 Pati TNI AL Disematkan Tanda Kehormatan Bintang Jalasena Pratama

Banjir bandang selain melumpuhkan arus lalu lintas di jalur Pati Grobogan, juga masuk ke pemukiman warga. Beberapa barang warga hanyut akibat derasnya arus air. 

Pada pukul 19.00 WIB, banjir bandang mulai berangsur surut meninggalkan material sampah dan lumpur. "Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, relawan dan warga berjibaku membersihkan material lumpur paskabanjir bandang," kata M Iqbal, warga Sukolilo.

Baca Juga

Jelang Pemilu, RSUD Soewondo Pati Siapkan Ruang Khusus Tampung Caleg Stres yang Kalah

Hingga pukul 21.00 WIB, petugas BPBD Pati terlihat membersihkan sisa banjir bandang yang membawa sampah dan lumpur. Mereka menyemprot jalan yang dipenuhi lumpur. Tidak ada kerusakan berarti dan korban, baik luka maupun jiwa akibat bencana banjir bandang tersebut.

Editor: Agus Warsudi