Nuffic Neso Buka Peluang Beasiswa bagi Pelajar Indonesia ke Belanda

SEMARANG, iNews.id - Nuffic Neso Indonesia memberikan kesempatan belajar ke Belanda bagi pelajar-pelajar di Indonesia. Program beasiswa ini merupakan kerja sama antara pemerintah Belanda dan Indonesia di bidang pendidikan sejak tahun 2000.

Beasiswa dari Nuffic Neso Indonesia yang merupakan program beasiswa dari Belanda untuk anak-anak muda yang ingin menimba ilmu di Negara Kincir Angin tersebut.

Tim Promosi Pendidikan Nuffic Neso, Sofia Yang mengatakan, kuliah di luar negeri saat ini menjadi buruan mahasiswa apalagi melalui program beasiswa yang menjamin pelajar tersebut dengan baik saat menimba ilmu.

Sofia menyebutkan, banyaknya program studi internasional yang ditawarkan di Belanda apalagi dengan proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris. "Setiap tahunnya ada sekitar 1.500 pelajar Indonesia di Belanda dengan program studi yang paling banyak diambil mahasiswa yakni di bidang bisnis dan manajemen," katanya, Minggu (28/1/2018).

Adapun mengenai beasiswa yang dibuka yakni, program beasiswa Stuned Master untuk pascasarjana atau S-2. Beasiswa Stuned ini dibuka sampai 15 Maret. "Saat ini terdapat 2100 program studi yang dibuka di Belanda yang diajarkan dalam bahasa Inggris," ucapnya.

Dia menjelaskan, saat ini lebih dari 112.000 mahasiswa internasional menempuh pendidikan di Belanda pada tahun akademik 2016-2017.

Ada banyak program beasiswa yang memungkinkan pelajar Indonesia untuk studi di Belanda, selain Stuned, ada beasiswa Orange Knowledge Program, juga Beasiswa Orange Tulips dan Holland scholarhips serta beasiswa dari masing-masing universitas di Belanda.

"Belum lagi beasiswa dari pemerintah Indonesia seperti beasiswa LPDP, beasiswa unggulan Kemendikbud, beasiswa Budi, beasiswa Kominfo dan lain-lain,” katanya.

Salah satu alumni mahasiwa Belanda, Suryadi menyebutkan kesempatan untuk belajar di Belanda akan menjadi sebuah pengalaman yang menarik bagi mahasiswa asal Indonesia salah satunya terkait dengan iklim yang jelas jauh berbeda.

"Kesempatan belajar di negara Belanda ini dapat diikuti oleh mahasiswa asal Semarang khususnya, sehingga nanti ilmu yang didapat mampu diimplementasikan untuk membantu kemajuan Kota Semarang," katanya.

Dosen IHE Delf di Belanda mengakui jika 20 tahun lalu yang jadi kendala pelajar Indonesia di Belanda adalah bahasa Inggris. Tapi untuk saat ini tidak menjadi persoalan karena banyak anak-anak muda yang familiar dengan bahasa Inggris.