Orang Tua Meninggal akibat Covid-19 di Kalimantan, Vino Diasuh Keluarga di Sragen

SRAGEN, iNews.id - Kegembiraan terpancar dari wajah Alviano Dafa Raharjo (8) setelah berkumpul dengan kakek-neneknya di Kabupaten Sragen. Bocah asal Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur tersebut menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Vino akan dirawat dan dibesarkan oleh kakek dan neneknya di Kabupaten Sragen. Jika besar nanti, ia memiliki cita-cita menjadi pilot. Pengalaman naik pesawat terbang dari Kalimantan Timur hingga tiba di Sragen, memberi kesan mendalam baginya. Atas dasar itu, ia berkeinginan menjadi pilot.
“Mau jadi pilot supaya bisa menjalankan pesawat,” ucap Vino, Selasa (3/8/2021).
Kakek Vino, Yatin menceritakan, ketika dirinya tiba di Kutai Barat, reaksi Vino langsung berlari menghampiri dirinya. Vino lalu merangkul sembari menangis setelah kakeknya benar-benar datang.
Selama ini, Vino hanya terhubung dengan keluarganya di Sragen melalui sambungan telepon. Sejak berusia 8 bulan, Vino sudah diboyong kedua orang tuanya pindah ke Kalimantan Timur untuk merantau.
“Saat di Kalimantan Timur, saya diajak Vino untuk melihat makam kedua orang tuanya,” ucap Yatin.
Yatin mengungkapkan, proses penjemputan Vino berjalan lancar atas bantuan dari semua pihak. Ketika sampai di Sragen, kondisi Vino sehat. Selain Vino, ada dua bocah lainnya yang mengalami nasib serupa.
Mereka adalah Rahmad Dyan Agasta (12) dan Heenlay Onglay Agustinus (12). Ketiganya memiliki kesamaan, yakni lahir di bulan Agustus, duduk di bangku SD, menjadi yatim piatu pada Juli 2021, serta kedua orang tua meninggal dunia akibat Covid-19.
Agasta kini tinggal bersama kakak kandungnya, sedangkan Heenlay tinggal bersama kakeknya. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberi perhatian khusus kepada tiga bocah itu.
Ia sengaja memberikan nomor telepon pribadinya. Jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan, mereka diminta langsung mengirim pesan kepada Bupati melalui WhatsApp (WA).
“Silakan WA kalau menemukan kesulitan, sudah biasa berkirim pesan melalui WA. Kalau ada kesulitan silakan hubungi nomor saya,” kata Yuni.
Ketiganya akan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar mendapat beasiswa pendidikan. Pemkab Sragen juga siap mendukung kebutuhan pendidikan ketiga bocah ini. Seperti membeli buku, ponsel untuk belajar daring, dan keperluan penting lainnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo