Pandemi Covid-19, Bansos Turut Menggerakkan Roda Perekonomian di Solo
SOLO, iNews.id - Bantuan sosial (bansos) yang dikucurkan pemerintah turut memberikan dampak terhadap perekonomian di Solo Raya di tengah pandemi Covid-19. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bambang Promono mengatakan, pihaknya tengah berdiskusi dengan Pemkot Solo agar bisa mendapatkan data dan bersama sama melakukan evaluasi.
“Data ini kami inginnya semua terintegrasi dalam suatu yang digital,” kata Bambang Pramono, Senin (7/12/2020). Sehingga BI bisa turut melakukan assessment dan evaluasinya.
Mengenai seberapa besar pengaruh bansos terhadap konsumsi, data nasional menunjukkan di atas 50% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sehingga untuk wilayah Solo Raya diperkirakan juga tidak jauh berbeda dari angka tersebut. “Maka dari itu, bahwa bansos menjadi salah satu instrument, memang demikian,” ujarnya.
Harapannya, lanjut Bambang, dari sisi penawaran ada restrukturisasi. Pengusaha masih dapat tetap beroperasi ketika mereka menghadapi masalah. “tujuan bansos ini daya beli kepada masyarakat yang khususnya golongan menengah ke bawah.
Bayangkan kalau mereka tidak bekerja khan tidak punya tambahan apa- apa. Makanya harus ada bansos,” kata Bambang. Sedangkan mengenai bagaimana realisasinya, hal itu menjadi sangat penting. “Dan kalau tadi berkaitan dengan korupsi, sebenarnya bukan kewenangan kami. Tapi paling solusi yang kami berikan, elektronifikasi adalah salah satu solusi,” ujarnya.
Seperti di Kota Solo dengan adanya elektronifikasi, pendapatan asli daerah (PAD) meningkat di atas 20%. Sedangkan dari penelitian BI, peningkatan PAD rata rata di atas 11%. Jika bansos dapat dilakukan melalui elektronifikasi atau nontunai semua, maka penyimpangan atau salah sasaran dapat diminimalisir.
Editor: Ary Wahyu Wibowo