get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Purwokerto, Pilih Sesuai Arah Kedatangan

Pandemi Covid, Emak-emak di Banyumas Bikin Batik Ecoprint Beromzet Belasan Juta Rupiah

Jumat, 10 September 2021 - 08:51:00 WIB
Pandemi Covid, Emak-emak di Banyumas Bikin Batik Ecoprint Beromzet Belasan Juta Rupiah
Proses pembuatan batik ecoprint yang dilakukan oleh ibu-ibu di Banyumas.(iNews/Saladin Ayyubi)

BANYUMAS, iNews.id Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat ibu-ibu di Banyumas mencari peluang usaha.  Salah satunya dengan memanfaatkan daun-daunan di sekitar rumah yang ternyata bisa menghasilkan uang dengan omzet belasan juta per bulan.

Ibu-ibu perajin membuat kerajinan batik ecoprint dengan bahan daun-daunan dan kain sutra, kulit binatang dengan pewarna kayu hutan. Hasilnya, ecoprint ini dijual hingga ke luar Jawa dengan harga bersaing. 

Mereka memanfaatkan daun-daun di depan rumah seperti daun pohon lanang, daun singkong, daun bunga Kamboja hingga rumput-rumput liar sebagai bahan baku kerajinan batik ecoprint.

Batik ecoprint sendiri adalah teknik pewarnaan alam dengan memanfaatkan getah dedaunan untuk mencetak motif dari daun itu sendiri pada sebuah kain.

Pembuatan batik ecoprint ini  terbilang cukup rumit dan lama serta dibutuhkan sentuhan rasa seni agar hasil cetak ecoprint bisa bernilai etnik.

Daun-daun pilihan yang sudah dipetik ini biasanya langsung ditata di atas selembar kain sutra.  Cara penataan daun-daun ini tentunya memerlukan keahlian khusus agar tertata sesuai motif etnik yang dikehendaki.

Setelah daun tertata di atas selembar kain, kemudian kain ini digulung dengan dilapisi selembar plastik. Setelah dilipat, kain ini barulah direbus kurang lebih tiga jam.

Nah, dalam perebusan ini menggunakan pewarna dari kayu-kayu pilihan yang disesuaikan dengan keinginan warna motif yang ditampilkan.

“Setelah kain direbus, kain ini digelar dan diambil kembali daun-daunan yang menempel dikain barulah terlihat hasil motif ecoprint di kain ini, indah bukan,” kata Pembina Ibu Niaga Banyumas, Erna Husein, Kamis (9/9/2021).

“Batik ecoprint dijual melalui media online hingga bisa ke beberapa pulau di luar pulau Jawa. Pemerintah setempat berjanji akan terus mendorong usaha ibu-ibu perajin batik ecoprint ini agar terus bisa dipasarkan dan dibina agar berkembang, karena hasil karya mereka tergolong mampu bersaing,” katanya.

Sementara para perajin batik ecoprint  mengaku jika usaha yang mereka bangun kini bisa memperoleh omset kurang lebih Rp15 juta per bulannya. “Dari hasil ini saya bisa memperkerjakan para tetangga yang membutuhkan pekerjaan,” Yuliastuti, perajin ecoprint asal Purwokerto.

Karya-karya batik ecoprint ini juga disukai karena hasil karya batik ecoprint yang etnik dan halus dan mempunyai nilai lebih.  Tidak hanya kain sutra, karya batik ecoprint ini juga berbentuk tas, sepatu, payung hingga kerajinan topi dan dompet.

“Selain berbahan pewarna dan bermotif natural, hasil karya batik ecoprint ini juga tergolong sangat awet dan tahan lama,” katanya. 

Dia mengatakan, pewarna  dan motif alami ini justru membuat karya ecoprint ini menjadi berbeda dari karya-karya umumnya. “Untuk harga dijual dari  Rp150.000 hingga jutaan rupiah, tergantung kain dan motifnya,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut