get app
inews
Aa Text
Read Next : Bajir di Maros, Evakuasi Wanita Sakit Usai Operasi Berlangsung Dramatis

Patahan Weleri Berisiko Rendah, BPBD Minta Warga Batang Tetap Waspada

Jumat, 17 Maret 2023 - 18:37:00 WIB
Patahan Weleri Berisiko Rendah, BPBD Minta Warga Batang Tetap Waspada
Kegiatan edukasi penanggulangan bencana kepada ratusan pelajar SMA/SMK. (Suryono Sukarno)

BATANG, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, BPBD Jateng dan PMI Jateng memberikan edukasi penanggulangan bencana kepada ratusan pelajar SMA/SMK. Penanggulangan bencana meliputi daerah rawan banjir, tanah longsor hingga gempa bumi akibat patahan Weleri.

Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan, generasi muda patut memahami kerawanan gempa yang mungkin terjadi karena patahan Weleri yang membentang dari Desa Kuripan Subah hingga Desa Krengseng Gringsing, meskipun tingkat risikonya rendah.

“Sampai sekarang belum pernah terjadi gempa yang diakibatkan patahan tersebut. Kalau pun sampai terjadi skalanya rendah yakni di angka 3, dampak yang dirasakan hanya getaran kecil seperti jalan raya yang sedang dilewati truk bertonase besar,” katanya di GOR SMAN 1 Subah, Kabupaten Batang, Jumat (17/3/2023).

Masyarakat tidak perlu khawatir karena patahan tersebut tidak akan menyebabkan gempa yang dapat merobohkan bangunan.

Menjawab tantangan dan modernisasi di dunia informasi khususnya seputar kebencanaan, BNPB telah menyiapkan aplikasi InaRISK yang berisi informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi dengan rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasi secara partisipatif.

“Ketika meng-klik aplikasi tersebut, akan muncul informasi tingkat ancaman dan risiko bahaya bencana hingga cara penanggulangannya sebelum hingga saat bencana terjadi,” katanya.

Para siswa juga mendapat edukasi dari Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana yang menekankan agar lebih mengintensifkan pelatihan sehingga anak lebih siap menghadapi kerawanan bencana yang muncul di Jawa Tengah.

“Warga tetap harus waspada adanya gas beracun di Batang yakni Kawah Timbang Dieng dan Kawah Sileri Banjarnegar. Warga di area tersebut harus dilatih mitigasi supaya lebih siap menghadapi kerawanan bencana yang terjadi,” ujar Sarwa.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, lembaga pendidikan harus menerapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), sesuai Surat Keputusan Kemendikbud. Dengan membuat Tim Reaksi Cepat dan menentukan titik kumpul apabila terjadi bencana.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut