Pembebasan Lahan Masjid dan Makam Belum Selesai

SEMARANG, iNews.id – Proses sejumlah pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Semarang-Batang hingga saat ini belum selesai. Setidaknya sebanyak 15 bidang tanah wakaf di Kecamatan Ngaliyan dan Semarang Barat saat ini digunakan untuk masjid dan tempat pemakaman.

Kepala Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, B Wibowo Suharto mengatakan, dikarenakan pembebasan tanah terganjal Undang-Undang tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah (PP) Perwakafan yang membutuhkan proses panjang.

Dia menerangkan, seluruh tanah wakaf di titik yang akan didirikan jalan tol sudah sleuruhnya dibebaskan. Sudah ada tanah pengganti dan telah terjalin kesepakatan antara nadzir wakaf Masjid Mustaghfirin dengan PPK (pejabat pembuat komitmen) jalan tol, dan pemilik tanah pengganti.

"Prosesnya panjang karena aturan UU Wakaf mensyaratkan pengganti benda wakaf yang terkena dampak untuk kepentingan umum. Artinya, tidak boleh dalam bentuk uang," ujar Wibowo di Semarang, Senin (29/1/2018).

Sementara, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang Sriyono mengatakan, hingga pekan pertama Januari 2018 pembebasan lahan proyek jalan Tol Semarang-Batang di wilayah Kota Semarang hampir selesai. Secara keseluruhan, kata dia, proses pembebasan lahan tidak menemui kendala berarti. Tinggal menyisakan beberapa bidang lahan yang masih menunggu penyelesaian.

"Lahan untuk saat ini sudah mencapai 99 persen yang sudah terbebaskan," kata Sriyono.

Adapun tanah wakaf yang belum selesai proses pembebasannya adalah Masjid Jami Baitul Mustaghfirin di Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, dan tempat pemakaman seluas 5.300 meter per segi yang berlokasi di dekat terowongan Plampisan Ngaliyan, Semarang. Selain itu Masjid Jami Baitul Mustaghfirin berdiri lahan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam, MI Nurul Huda.

Editor: Achmad Syukron Fadillah