get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Haru Sariman Korban Longsor Cilacap, Menanti Istri dan 2 Anaknya Ditemukan

Pemkot Solo Akan Karantina Pemudik, Ganjar Minta Kebijakan Dikomunikasikan dengan Masyarakat

Kamis, 10 Desember 2020 - 16:00:00 WIB
Pemkot Solo Akan Karantina Pemudik, Ganjar Minta Kebijakan Dikomunikasikan dengan Masyarakat
Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat kesiapan Asrama Haji Donohudan, Boyolali, yang digunakan tempat isolasi pasien Covid-19 di Solo Raya, Sabtu (5/12/2020). (Istimewa)

SEMARANG, iNews.id  – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melakukan karantina terhadap pemudik saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendapat respons Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar meminta Pemkot Solo membuat call center terkait rencana karantina 14 hari kepada seluruh pemudik. 

Menurutnya, call center itu penting agar masyarakat bisa berkomunikasi tentang kebijakan yang diambil itu. Seperti diberitakan, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan akan mengkarantina pemudik pada libur panjang akhir tahun selama 14 hari. Pendatang akan dikarantina di rumah karantina Solo Techno Park (STP), Jebres.

"Pak Wali Kota sudah bicara pada saya, sebenarnya dia ingin membuat equal treathment, jadi perlakuan yang sama. Dan kondisi Covid-19 di Jateng ini perlu pengendalian cukup serius. Saya kira, ide pak Wali Kota mengkarantina mereka yang datang dari luar itu baik," kata Ganjar, Kamis (10/12/2020).

Pemkot Solo akan karantina pemudik (Infografis iNews.id
Pemkot Solo akan karantina pemudik (Infografis iNews.id

Masyarakat yang ingin masuk ke Solo, lanjut Ganjar, diminta melakukan komunikasi. Di sinilah, pentingnya call center sebagai tempat komunikasi dan menerima laporan dari masyarakat agar semua berjalan lancar. "Sehingga ada cara berkomunikasi. Dalam hal-hal tertentu seperti mungkin kondisi darurat dan sebagainya, bisa dikendalikan," katanya.

Ganjar mengatakan, Solo Raya memang perlu dikendalikan. Mengingat, daerah itu masih tinggi penyebaran Covid-19. Meski begitu, pihaknya meminta agar kebijakan karantina bagi setiap pendatang dikomunikasikan dengan masyarakat.

"Menurut saya itu cara yang baik, sehingga orang tidak keluar masuk dan tidak terkontrol. Apalagi, mereka yang tidak pernah tahu kondisinya, apakah dalam kondisi sehat atau tidak. Saya minta masyarakat tidak berpikir negatif, karena pak Wali Kota ingin betul-betul memberikan perlindungan pada warganya agar semua selamat," ujarnya.

Ganjar juga mendukung rencana Pemkot Semarang melakukan penutupan di sejumlah ruas jalan utama. Keputusan itu penting untuk mengurangi potensi-potensi kerumunan.

"Sensitivitas kepala daerah menjadi penting. Ketika ini masih tinggi Covid-19, maka segera dilakukan tindakan untuk mengurangi potensi kerumunan. Apakah menutup jalan, memberlakukan jam malam serta patroli yang diketatkan. Saya kira, ide pak Hendi ini baik dan saya apresiasi karena sudah mengkomunikasikan pada masyarakat sejak awal," katanya.

Ganjar juga meminta daerah-daerah lain di Jateng untuk melakukan pengetatan. Kontrol terhadap potensi-potensi kerumunan harus diperketat agar masyarakat sadar bahwa kondisi saat ini belum baik.

"Pemerintah harus mengintervensi dengan cara-cara yang bisa mengurangi kerumunan. Saya tidak pernah bosan mengingatkan, kurangi kerumunan apapun yang terjadi," ujarnya.

Namun Ganjar meminta agar tidak semua kegiatan masyarakat dilarang. Misalnya acara pernikahan, boleh dilaksanakan asal tertib dan jumlahnya terbatas.

"Lebih baik resepsi ditunda dulu, yang penting akadnya dilaksanakan. Sama juga dengan perayaan hari besar agama, boleh dilaksanakan dengan jumlah terbatas. Selebihnya bisa dilaksanakan melalui streaming. Mungkin rasanya beda, tapi kondisi ini yang bisa disiasati,” katanya. 

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut