Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Butuh Keterlibatan Orang Tua, Ini Alasannya

SALATIGA, iNews.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi menyatakan penerapan kurikulum merdeka belajar membutuhkan keterlibatan orang tua. Alasannya, efektivitas belajar di sekolah hanya empat jam.

"Saya garis bawahi, efektivitas belajar hanya empat jam. Karena itu, saya tidak sepakat jika semua tanggung jawab mendidik anak dilimpahkan guru seratus persen. Butuh keterlibatan orang tua dalam mendidik anak agar tujuan (kurikulum merdeka belajar) bisa tercapai,” kata Sinoeng, Senin (21/11/22).

Ratusan Ketua RW se-Salatiga Ikuti Sosialisasi Sertifikat Laik Fungsi, Ini Tujuannya

Selain itu, Sinoeng juga meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan inovasi terkait program merdeka belajar. Ini untuk mendukung penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolah agar program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan tujuannya tercapai secara optimal.

“Saya menunggu program mas wali mengajar, sehingga anak-anak diberikan sesuatu yang sesuai dengan yang diajarkan guru," ujarnya.

Momen Veteran Berusia Hampir 1 Abad jadi Inspektur Upacara Hari Pahlawan di Salatiga

Ketua DPRD Dance Ishak Palit mengatakan, pada masa transisi kurikulum merdeka belajar, dibutuhkan pemikiran khusus dari pemangku kepentingan. Sebab sumber belajar bukan satu-satunya dari guru dan siswa bisa lebih dulu mengetahui informasi daripada guru.

"Siswa bisa lebih tahu dari sumber manapun. Ini yang harus kita perhatikan dalam menghadapi merdeka belajar. Pesan saya kepada Dinas Pendidikan, sekolah penggerak dan guru penggerak, bahwa membuka diri dari ego tidak mudah. Maka membuka mindset adalah syarat transisi perubahan ini,” ucapnya.