Pengamat Sebut Elektabilitas Ganjar Tergantung Penyelesaian Polemik Wadas
JAKARTA, iNews.id – Polemik proyek Bendungan di Desa Wadas Kabupaten Purworejo menjadi tantangan bagi elektabilitas Ganjar Pranowo. Sejumlah lembaga survei mengungkap, polemik Wadas telah menggerus elektabilitas Ganjar.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga melihat hubungan putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo tampaknya semakin merenggang paska keluhannya tidak dijemput kepala daerah saat berkunjung ke daerah.
Ganjar tampaknya juga semakin dijauhi DPP karena dianggap tidak menghormati Puan sebagai Ketua DPR dan salah satu ketua di DPP PDIP.
“Hal itu membuat sebagian di DPP gerah terhadap Ganjar. Ketidaksukaan itu tambah membesar setelah kasus Wadas. Ganjar dinilai tidak becus dalam menangani kasus tersebut,” kata Jamil kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Bahkan, kata dia, salah satu anggota DPR dari Fraksi PDIP dengan tegas mengatakan, Ganjar harus bertanggung jawab atas terjadinya kasus Wadas dan meminta agar tidak melibatkan Presiden Joko Widodo dalam kasus tersebut.
Menurut mantan Dekan Fikom IISIP ini, indikasi itu menguatkan dugaan DPP semakin tidak berkenan kepada Ganjar. Hal ini akan berpengaruh terhadap peluangnya diusung PDI Perjuangan menjadi capres pada Pilpres 2024. Peluang itu semakin kecil karena elektabilitas Ganjar turun paska kasus Wadas.
“Turunnya elektabilitas Ganjar tentu menguntungkan bagi Puan untuk melenggang menjadi capres dari PDIP,” ujarnya.
Sehingga, menurutnya, kasus tidak disambutnya Puan dan kasus Wadas tampaknya menjadi bola liar yang merugikan Ganjar. Kerugian Ganjar tersebut tentu menjadi keuntungan bagi Puan. Meski begitu, Ganjar masih dapat mengembalikan elektabilitasnya bila mampu menyelesaikan kasus Wadas.
“Bahkan elektabilitasnya masih bisa lebih meroket bila keberpihakannya kepada rakyat nyata, bukan hanya di medsos,” kata Jamil.
“Tentu setiap kenaikan elektabilitas Ganjar akan membuat Puan uring-uringan. Sebab, kenaikan elektabilitas Ganjar akan menjadi kerikil bagi Puan untuk nyapres 2024,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni