Pengamat Sebut Pilpres 2019 Pertarungan Antara Dunia Maya dan Nyata
SOLO, iNews.id – Hasil survei maupun poling yang digelar beberapa kelompok di media sosial dalam beberapa hari terakhir mengunggulkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Namun, survei maupun hasil poling itu tidak mencerminkan fakta sebenarnya di lapangan.
Praktisi hukum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Ruwanto mengatakan survei maupun hasil poling yang lebih banyak memenangkan pasangan Prabowo-Sandy karena dipicu beberapa hal.
Menurut dia, keunggulan suara kubu Prabowo-Sandi di poling media sosial karena kubu ini memiliki pengaruh di kelompok menengah ke atas dan juga kaum muda yang sudah terbiasa memegang gadget dan menggunakan media sosial.
"Biasanya poling kan melibatkan teknologi. Tak heran jika poling awal ini memenangkan Prabowo, karena dikuasai kelompok milenial yang menguasai media," paparnya, Rabu (15/8/2018).
Sedangkan pemilih tradisional yang menjadi basis massa kubu Jokowi-Ma’ruf Amin, kata dia, kebanyakan tinggal di perdesaan dan jarang menggunakan gadget ataupun media sosial.
"Pertarungan dalam pilpres kali ini ada dua jenis, yakni pertarungan media dan pertarungan konkret dalam TPS nanti (riil pemilih)," katanya.
Selama ini, kata Agus, survei banyak dilakukan di kalangan menengah ke atas. Jika pertarungan digelar pada media baik poling ataupun survei kemungkinan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin kalah. "Ini karena kelompok tradisional tidak pegang gadget," tuturnya.
Meski begitu, lanjut Agus, belum tentu kemenangan dari hasil survei melalui media sosial mencerminkan realitas kemenangan sesungguhnya. Sebab kemenangan bukan berdasarkan hasil survei namun pertarungan ditentukan di dalam tempat pemungutan suara (TPS) karena ada suara riil.
Editor: Kastolani Marzuki