Pengembangan Vaksin Merah Putih Masuk Tahap Penyusunan Roadmap
SOLO, iNews.id- Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti menyatakan pengembangan vaksin merah putih memasuki penyusunan roadmap sebagai acuan. Tahapan dan langkah tidak boleh ada yang ketinggalan dalam penyusunan, baik dari sisi program, sumberdaya manusia (SDM) dan sarana prasana.
“Itu yang kami bahas kali ini sebagai pedoman atau acuan dari beberapa pusat penelitian, roadmap mulai hulu sampai hilir, “ kata Ali Ghufron Mukti di sela sela workshop penyusunan peta jalan (roadmap) pengembangan sarana dan prasarana Vaksin Merah Putih Indonesia di Solo, Rabu (16/12/2020).
Workshop digelar Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bersama Kementerian Riset dan Teknologi /Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek-BRIN) serta berbagai platform. Yakni Lembaga BiologiMolekuler (LBM) Eijkman, Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Kemudian sejumlah perguruan tinggi, diantaranya Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Roadmap mulai hulu sampai hilir, lanjutnya, mulai dari isolasi tentang virus yang beredar di Indonesia hingga sampai bibit vaksin.
Guna menuju bibit vaksin, memerlukan proses panjang. Bibit vaksin, seperti di Unair telah siap guna diujicoba ke hewan. Demikian pula Eijkman juga telah siap dan diperkirakan awal tahun 2021. “Dari situ nanti uji klinik tahap satu, tahap dua, dan tahap tiga,” ucapnya.
Uji klinis dengan didampingi BPOM kemudian mendapatkan sertifikasi atau semacam mininum emergency use authority. “Istilahnya sudah oke oleh BPOM, lalu diproduksi sampai mass production,” kata Ali Ghufron Mukti yang juga menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristek-BRIN.
Bicara mengenai riset dan inovasi, sampai pengembangan vaksin, kemudian kerjasama dengan industri untuk pengadaannya. Sementara, pengaturan terutama untuk vaksinasi, ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berikut skenario-skenarionya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo