Pertahankan Predikat Kota Tertoleran, Pemkot Salatiga Siapkan Rp1,5 Miliar untuk Kegiatan Ormas
SALATIGA, iNews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga terus bekerja keras untuk mempertahankan predikat kota tertoleran se-Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempererat tali silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat.
Selain itu, Pemkot Salatiga juga mendukung program kerja dan memfasilitasi kegiatan organisasi masyarakat. Pada tahun anggaran 2021 ini, Pemkot menyiapkan anggaran senilai Rp1,5 miliar untuk memfasilitasi kegiatan organisasi masyarakat (ormas).
Kepala Badan Kesbangpol Kota Salatiga Joko Haryono mengatakan, predikat kota tertoleran tak lepas dari dukungan serta peran serta semua pihak. Maka dari itu, dalam upaya mempertahankan Salatiga
sebagai kota tertoleran akan melakukan terobosan guna meningkatkan kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat.
"Kami terus melakukan sosialisasi kerukunan umat beragama dan mempererat tali silaturahmi dengan tokoh agama. Kami juga menyiapkan anggaran Rp1,5 miliar untuk memfasilitasi kegiatan 16 ormas yang terdaftar di Badan Kesbangpol Salatiga," katanya, Selasa (16/3/2021).
Pihaknya mengimbau kepada semua ormas, tokoh agama dan masyarakat untuk mendukung upaya mempertahankan predikat Salatiga sebagai kota tertoleran. Dia berharap dalam setiap kegiatan yang dilakukan ormas, juga dilakukan sosialisasi dan edukasi untuk memperkuat kerukunan serta toleransi.
"Kami juga membuat agenda untuk memperkuat kerukunan dan toleransi. Diharapkan masyarakat dan ormas juga berperan aktif seperti mendukung pelaksanaan perayaan hari besar keagamaan, kegiatan yang melibatkan semua warga dari berbagai pemeluk agama," ujarnya.
Disamping itu, kata Joko, dalam upaya menjaga kerukunan dan toleransi, Badan Kesbangpol telah membentuk kampung wawasan kebangsaan dan membuat agenda rutin kemah kebangsaan lintas agama serta menggencarkan sosialisasi kerukunan umat beragama. "Kami juga akan membangun kawasan wisata religi," katanya.
Meski demikian, lanjut Joko, Badan Kesbangpol juga aktif melakukan pembinaan serta memonitoring dan evaluasi keberadaan ormas. "Memang ada kendala dalam upaya memperkuat kerukunan dan toleransi, yakni perbedaan pendapat antar ormas, pendirian tempat ibadah. Tetapi kendala itu bisa diselesaikan dengan musyawarah demi kebaikan kemajuan Kota Salatiga," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni