Polemik Akses Jalan Ditutup Warga, Pemilik Tanah Minta Ganti Rugi Rp150 Juta
PEMALANG, iNews.id - Empat keluarga warga Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, masih menunggu akses jalan dibuka kembali. Upaya mediasi oleh Polsek Petarukan dengan pihak pemilik tanah dan keluarga yang tertutup aksesnya berjalan alot.
Dalam mediasi itu, terungkap pihak pemilik tanah, Sukendro bersedia memberikan jalan selebar 1 meter sepanjang 25 meter. Namun ia meminta uang ganti rugi bangunan dan imateril total Rp150 juta.
Selain itu juga meminta agar warga yang terisolir meminta maaf di media TV, cetak juga online. Hal ini karena Sukendro merasa dicemarkan nama baiknya.
“Saya beralasan membangun rumah di tanah milik sendiri ada sertifikat dan ada IMB. Sehingga merasa tidak ada yang dilanggar mengenai jual beli. Kami sudah mengembalikan uang muka Rp50 juta sehinga dianggap tidak ada penjualan tanah tersebut,” kata Sukendro, Sabtu (13/3/2021).
Sementara, empat keluarga yang tertutup aksesnya diwakili oleh anak keluarga Suharto, Tri Budi mengatakan tidak sanggup untuk membayar ganti rugi sebesar Rp150 juta tersebut. “Permintaan maaf untuk keluarga sudah dilakukan dan melalui media TV juga cetak dan online juga telah dilakukan,” kata Tri Budi.
Sementara pihak Polsek Petarukan dan pemerintah setempat akan terus berusaha mencari solusi dan upaya mediasi dalam hal ini untuk tetap menjaga silaturahmi.
Sebelumnya, Kapolsek Petarukan AKP Heru Irawan mengatakan masih terdapat jalan alternatif lain selebar 1 meter yang berada tepat di sebelah rumah Suharto.
“Bahkan jalur alternatif tersebut langsung menghubungkan tiga rumah warga dengan jalan pantura, jaraknya kurang lebih 50 meter,” kata Kapolsek.
Meski demikian, kata dia, Polsek Petarukan bersama Forkopimca selalu berperan aktif dalam membantu pemerintah desa Widodaren untuk menjaga kerukunan warganya.
“Diduga terdapat kesalahpahaman, sehingga kami melakukan mediasi agar kedua belah pihak dapat kembali hidup rukun dan harmonis,” katanya.
Sementara, akses masuk masih melintasi got atau selokan air dan beresiko terperosok. Jalan yang biasa dilalui sudah berdiri bangunan setengah jadi berukuran lebar sekitar 4 meter panjang sekitar 25 meter.
Saat ini kondisi empat keluarga terdiri 16 jiwa ini benar- benar kesulitan dan tidak bisa keluar rumah dengan leluasa. Apalagi ada anak kecil, balita juga orang tua.
Editor: Ahmad Antoni