Potongan Tubuh Mayat Terbakar di Marina Belum Ditemukan, Ini Kata Kapolrestabes Semarang

SEMARANG, iNews.id – Polrestabes Semarang masih belum bisa memastikan mayat terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang, merupakan korban mutilasi. Pasalnya, beberapa bagian tubuh yang hilang hingga kini belum ditemukan.

"Nanti menunggu hasil laboratorium forensik," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar di Semarang, Selasa (13/9/2022). Termasuk, kata dia, kemungkinan kaitan temuan pisau di lokasi penemuan mayat dengan bagian tubuh yang hilang.

Baca Juga

Cabuli Siswinya Sendiri, Oknum Guru SLB di Semarang Ditangkap Polisi

Adapun kondisi mayat terbakar yang ditemukan di kawasan Marina tersebut diketahui tanpa kepala, kedua tangan, serta kaki kanan. Kapolrestabes juga menyebut terdapat beberapa dugaan yang menjadi penyebab hilangnya anggota tubuh tersebut.

"Penemuannya kan di tempat terbuka, kemungkinan bagian tubuh itu terbawa hewan liar bisa juga atau memang sengaja dihilangkan," katanya.

Baca Juga

Kasus Jasad Terbakar di Marina Semarang, Korban Sudah Tewas Sebelum Dibakar

Menurutnya, jika memang bagian tubuh tersebut dipotong dengan menggunakan pisau maka akan diketahui dalam proses pemeriksaan di laboratorium forensik tentang bekas potongan.

Baca Juga

Tentukan Identitas Jasad ASN Terbakar di Semarang, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA

Sebelumnya, sesosok mayat ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9) malam.

Penemuan tersebut bermula dari temuan sepeda motor yang terbakar oleh salah seorang petugas penjaga lahan milik PT Family.

Baca Juga

Penampakan Ruang Kerja Iwan Budi, PNS Bapenda Semarang yang Diduga Tewas Dibunuh

Bersama dengan jasad dan sepeda motor yang merupakan kendaraan dinas milik Iwan Budi tersebut ditemukan pula komputer jinjing, papan nama identitas, serta telepon seluler yang diduga milik Iwan Budi Paulus.

Iwan Budi dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng terkait dugaan korupsi pengalihan aset.

Editor: Ahmad Antoni