Prabowo Sebut Jateng Lebih Besar dari Malaysia, Ganjar Hanya Tertawa
PEMALANG, iNews.id – Debat perdana pilpres masih menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat dan netizen di jagat maya. Hal ini menyangkut sejumlah pernyataan yang menarik perhatian publik dari masing-masing calon presiden (capres) dalam debat tersebut.
Salah satunya yakni pernyataan dari Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dalam salah satu sesi debat, Prabowo menyebut Jawa Tengah lebih besar daripada negara Malaysia.
"Bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya Rp8 juta, kemudian dia mengelola provinsi umpamanya Jawa Tengah, yang lebih besar dari Malaysia, dengan APBD yang lebih besar. Jadi, ini hal-hal yang tidak realistis," kata Prabowo, saat menjawab pertanyaan panelis dalam debat tentang korupsi dan terorisme.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ikut menyaksikan live debat capres di Kafe Wapres JK, Pemalang, hanya tertawa mendengarnya. "Ya lumayanlah Jawa Tengah disinggung tadi ya, soal luasannya hehehe," kata Ganjar, Kamis (17/1/2019).
Jika dicek dan ricek, berdasarkan laman Google, luas Jateng yakni 32.801 kilometer persegi atau sekitar 28,94% dari luas Pulau Jawa. Sementara Malaysia yang merupakan sebuah negara federal terdiri atas 13 negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 330.803 kilometer persegi.
Kendati demikian Ganjar tak mau menangapinya terlalu jauh. Secara keseluruhan, dia melihat debat perdana tersebut berlangsung menarik. Masyarakat Indonesia begitu antusias menanggapi hal tersebut, khususnya para netizen.
"Saya nonton langsung dan mengikuti suara netizen, wah serunya minta ampun. Saya menuliskan beberapa qoute yang ada di situ dan responsnya luar biasa. Mudah-mudahan semua belajar dan mengikuti terus perdebatannya," ujarnya.
Terkait panelis, Ganjar menilai pertanyaan yang diajukan cukup bagus. Mekanisme debat yang hanya membacakan pertanyaan dari panelis tidak membuat ketegangan.
"Saya mengalami itu dalam debat pilgub di mana panelis dihadirkan. Dengan hanya dibacakan pertanyaannya, ini membuat suasananya tidak terlalu tegang. Penontonnya kalau dilihat dari TV tadi ndak seru, tapi saya yakin di sananya pasti sangat seru," ucapnya.
Debat capres dan cawapres tersebut berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta. Ada enam panelis yang memberikan pertanyaan dalam debat tersebut, yakni Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Ketua Komisi Nasional hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti. Selain itu ada pula ahli hukum tata negara Margarito Kamis, guru besar hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana dan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bagir Manan.
Editor: Donald Karouw