Profil Dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

SEMARANG, iNews.id – Profil Dr dr HR Soeharto mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah pada tahun 2022. Nama Dr dr HR Soeharto merupakan salah satu dari lima tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh di Indonesia. yakni Dr dr HR Soeharto dari Jawa Tengah, dr Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat; H Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara ; KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat dan KGPAA Paku Alam VIII dari DI Yogyakarta.

Baca Juga

Profil Salahuddin bin Talibuddin, Pejuang asal Halmahera Jadi Pahlawan Nasional

Hal tersebut disampaikan oleh Menko Polhukam selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Mahfud MD di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).

Profil Dr dr HR Soeharto merupakan dokter pribadi Presiden pertama RI Ir Soekarno. Dr Soeharto memiliki kontribusi panjang dalam proses dan penataan negara Indonesia pada awal Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga

Profil Rubini Natawisastra, Dokter Asal Bandung yang Mengabdi di Kalbar dan Kini Jadi Pahlawan Nasional 

Perjalanan dan kontribusi Dr Soeharto, antara lain menjadi dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta sejak tahun 1942. Selama tugasnya Dr Soeharto selalu menemani Bung Karno berkeliling ke seluruh dunia. 

Baca Juga

Profil KGPAA Paku Alam VIII, Adipati Paku Alam Tahun 1937-1998 yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Dr Soeharto meninggal pada tahun 2.000. Soeharto juga tercatat sebagai salah satu pendiri bank pertama di Indonesia, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), sekaligus turut andil dalam pembangunan kawasan Sarinah Thamrin Jakarta, dan Hotel Indonesia. 

Pada awal kemerdekaan, Dr Soeharto juga berperan sebagai bendahara yang mengelola dana penyelenggaraan pemerintahan karena pada masa itu lembaga-lembaga negara belum sepenuhnya fungsional. 

Baca Juga

Jokowi Tetapkan 5 Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada Soeharto hingga Raden Rubini

Pada tahun 1950, Dr Soeharto tercatat menjadi salah satu penggagas berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dia juga pelopor yang menginiasi program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. 

Selanjutnya dalam perkembangan program KB itu muncul Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tahun 1957 dan Dr Soeharto didapuk menjadi ketua pertama PKBI.

Baca Juga

Biografi Dokter Sutomo, Pahlawan Nasional asal Nganjuk Pendiri Organisasi Budi Utomo

Sebelumnya, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto pernah mengatakan bahwa dr Soeharto layak mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional. 

"Dokter Soeharto banyak membantu Soekarno (Bung Karno) dalam menjaga kesehatan," kata Sidarto. Tak hanya itu, dokter Soeharto juga merupakan orang kepercayaan dan sering menjalankan tugas rahasia dari Bung Karno. 

Menurutnya, salah satu pendiri Bank BNI 46 itu, juga ikut menggalang dana setelah Indonesia meraih kemerdekaan.  "Saya kebetulan adalah ajudan Presiden Soekarno pasca-Super Semar. Apa yang saya dengar dari Bung Karno saat beliau ditahan di Wisma Yaso, saya dengar sendiri dari Bung Karno bahwa dr Soeharto adalah salah satu kepercayaan saya selama sebelum kemerdekaan dan sudah kemerdekaan," ujarnya.

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga pernah mengatakan, beberapa waktu lalu keluarga dari Dr Soeharto telah memberikan dokumen yang cukup tebal kepada Pemprov Jateng. Berdasarkan dokumen tersebut, kata dia, dapat dilihat catatan perjalanan Dr Soeharto yang sangat panjang dan luar biasa.

"Beliau dari Solo dan aktivitasnya sangat luar biasa. Beberapa kali serial diskusi pernah dilakukan sampai menghasilkan dokumen itu dan hari ini ada seminar,” kata Ganjar usai acara Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional Mayor Jenderal Dr dr R Soeharto secara daring, Selasa (22/2/2022). 

“Biasanya memang ada uji akademis, termasuk perjalanan beliau, Dr Soeharto, berkontribusi untuk bangsa dan negara," katanya. “Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno,” ujarnya. 

Editor: Ahmad Antoni