Protes Raden Fatah Disebut Yahudi, Warga Demak Tuntut Ridwan Saidi Minta Maaf
DEMAK, iNews.id - Pernyataan budayawan Betawi, Ridwan Saidi yang menyebut Raden Fatah dan Raden Trenggono adalah orang Yahudi sangat menyakiti hati warga Muslim di Demak, Jawa Tengah.
Takmir Masjid Agung Demak, Suwagiyo meminta Ridwan Saidi meminta maaf kepada warga Muslim di Indonesia, khususnya di Demak karena pernyataannya telah merusak nama baik Sultan Demak Bintoro yang juga pejuang syiar agama Islam di Tanah Jawa abad 15 lalu.
“Kami selaku pengurus Masjid Agung Demak, dengan penuh keikhlasan hati minta kepada Ridwan Saidi untuk mencabut atau mengklarifikasi apa yang telah menjadi pernyataan beliau bahwa Raden Fatah dan Raden Trenggono adalah orang Yahudi,” katanya, Kamis (5/9/2019).
Menurut Suwagiyo, pernyataan Ridwan Saidi itu telah melukai hati umat Islam khususnya warga Demak. “Itu (pernyataan) segera dicabut dan Ridwan Saidi harus minta maaf kepada pengurus Masjid Demak. Kemudian mohon maaf kepada semua kaum muslimin dan muslimat bahkan ke seluruh bangsa Indonesia untuk mohon maaf di media massa,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam sejarah yang tertulis resmi dan literatur kuno menyebutkan Raden Fatah atau dikenal dengan Sultan Fatah adalah putra mahkota dari Kerajaan Majapahit. Raden Fatah adalah putra dari Raden Bre Kertabumi atau Brawijaya V, raja Majapahit ke-11.
“Dalam sejarah Kasultanan Demak Bintoro, kata Suwagiyo, Raden Fatah juga ulama yang memiliki ilmu agama tinggi dan sempat dinobatkan menjadi Dewan Walisongo menggantikan Syeikh Jumadil Kubro yang wafat pada tahun 1466 Masehi,” katanya.
Dia menambahkan, pada 1475 Masehi, Raden Fatah diangkat menjadi Adipati Notoprojo di Kadipaten Glagahwangi (sekarang menjadi Kota Demak). Beberapa peninggalan sejarah dari Raden Fatah di antaranya Masjid Agung Demak.
Sedangkan Raden Trenggono adalah putra keempat Raden Fatah dan menjabat Sultan Demak Bintoro ketiga bergelar Syeikh Alam Akbar Salis.
Editor: Kastolani Marzuki