PSHT Jateng Instruksikan Seluruh Anggota Menahan Diri dan Ikut Ciptakan Kamtibmas
SEMARANG, iNews.id – Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan pernyataan sikap terkait peristiwa tawuran melibatkan anggota PSHT dengan salah satu suporter sepak bola di kawasan Taman Siswa Yogyakarta 5 Juni lalu. Pengprov PSHT Jateng menginstruksikan seluruh anggota menahan diri dan menjaga kamtibmas.
Ketua Pengprov PSHT Jateng Kun Sriwibowo menyampaikan sebagai perguruan bela diri yang teratur dalam barisan, pengurus PSHT Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Mendukung upaya perdamaian yang telah dilakukan dalam mengupayakan terciptanya Kamtibmas sebagaimana yang dilakukan Pengurus PSHT Provinsi DI Yogyakarta bersama Polri
2. Menyerukan kepada seluruh anggota dan warga PSHT Jawa Tengah untuk mempercayakan penanganan peristiwa pengeroyokan terhadap warga PSHT oleh anggota Brajamusti kepada penegak hukum yang sedang dan terus menjalankan proses hukumnya
3. Menginstruksikan kepada anggota dan warga PSHT Jawa Tengah khususnya untuk menghentikan setiap rencana atau niatan atau kedatangan ke DI Yogyakarta untuk memperpanjang konflik di atas karena hanya akan memperkeruh suasana
4. Tetap tunduk dan taat sebagai barisan yang teratur di bawah naungan kepengurusan PSHT di setiap tingkatan
5. Kami atas nama Keluarga besar PSHT Provinsi Jawa Tengah mohon maaf sebesar besarnya kepada warga Yogyakarta atas kejadian tersebut
“Demikian instruksi ini untuk diamankan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab bagi seluruh anggota PSHT Jawa Tengah,” kata Kun Sriwibowo dalam siaran pers, Rabu (7/6/2023).
Dia menjelaskan, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) SH Terate merupakan sebuah perguruan silat yang berorientasi kepada pengajaran budi luhur dan menggunakan pencak silat sebagai pelajaran pada tingkat pertama.
PSHT termasuk salah satu dari sepuluh perguruan silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada kongres pencak silat tanggal 28 Mei 1948 di Surakarta. Sejak berdirinya hingga sekarang, PSHT tidak pernah absen dalam setiap kegiatan IPSI.
“PSHT sangat mengutamakan persaudaraan antara anggota atau warganya. Pencak silat dipilih sebagai pelajaran tingkat pertama karena di samping pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia,,” ujar Kun.
“Di dalam ajaran pencak silat juga terkandung unsur-unsur persaudaraan, olahraga, bela diri, seni budaya, dan kerohanian atau ke-SH-an (ajaran budi luhur),” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni