Ratusan Desa di Demak Krisis Air Bersih Terdampak Kemarau Ekstrem

DEMAK, iNews.id - Ratusan desa di Kabupaten Demak mengalami krisis air bersih terdampak kemarau panjang dalam dua bulan ini. Selain bercampur air laut, sumber air baku PDAM dan Pamsimas berkurang akibat ada perbaikan pintu air di kawasan hulu sungai.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Demak terus berjibaku melakukan droping air bersih di kawasan desa terdampak kemarau ekstrem.
Namun keterbatasan air bersih, BPBD belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga sering terjadi aksi berebut warga untuk mendapatkan droping air bersih.
BPBD Demak mencatat ada 109 desa di 13 kecamatan mengalami krisis air bersih. Sementara sumber air bersih BPBD hanya mampu mencukupi droping air di 54 desa.
Kepala Pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho LP mengatakan, penyebab krisis air bersih di Demak cukup kompleks.
“Selain melimpasnya air rob laut ke sungai, kurangnya pengadaan air baku PDAM dan Pamsimas akibat belum ada gelontoran air dari waduk Kedungombo,” katanya, Sabtu (16/9).
Minusnya air baku PDAM dan pamsimas, lanjut dia, juga diakibatkan adanya perbaikan saluran sungai di kawasan pintu air gelapan yang menjadi hulu sungai sumber air baku di Demak.
Di Demak hanya mandapat jatah air dari bocoran perbaikan pintu gelapan. Selain gelontoran air minus, berkurangnya debit sumber air baku juga terjadi adanya pembegalan air kawasan hulu sungai untuk kepentingan pertanian.
Sementara itu, bila tidak ada droping air, warga biasa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari hingga pengeluaran rumah tangganya membengkak.
Editor: Ahmad Antoni