Ratusan Driver Taksi Online Demo Minta Gibran Upayakan Kenaikan Tarif

SOLO, iNews.id - Ratusan driver taksi online menggelar unjuk rasa meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka agar mengupayakan kenaikan tarif yang diterapkan aplikator. Para driver yang tergabung dalam Koalisi Online Surakarta (KOS) menilai aplikator penyedia jasa transportasi semena-mena dalam menerapkan tarif.
Koordinator Aksi, Jont Simarmata mengungkapkan bahwa aksi tersebut merupakan aksi kedua yang dilakukan oleh KOS. Jont mengaku bahwa pihaknya telah menemui sejumlah pejabat di DPR hingga Gubernur.
"Saya rasa sudah tahu semua. Birokrator dari DPR dari Gubernur sudah ditemui tapi kami belum pernah bertemu wali kota," katanya.
Unjuk rasa dimulai di kawasan Benteng Vastenburg sekitar pukul 13. 00 WIB. Masa kemudian berjalan kaki menuju depan bundaran depan Balai Kota Solo dan melakukan orasi.
Sementara itu beberapa perwakilan dari KOS melakukan audiensi di ruang Prokompim Balai Kota Solo namun tidak dengan Gibran. Mereka melakukan audiensi dengan sejumlah pejabat Dinas Perhubungan Kota Solo dan Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Jont mengatakan, pertemuan dengan Gibran dinilai menjadi salah satu alternatif agar bisa membantu menaikkan tarif para driver taksi online khususnya di daerah otonom wilayah Soloraya.
Para driver diketahui dikenakan Tarif Batas Bawah (TBB) Rp4.200/km kalau Tarif Batas Atas (TBA) di angka Rp6.400/km. Jont menyebut bahwa para driver taksi online sudah sangat gerah dengan tarif tersebut karena dinilai sangat tidak layak untuk memenuhi baiya operasional dan kebutuhan sehari-hari.
"Kami tidak aneh-aneh, terapkan saja tuntutan yang berlaku. Karena selama ini aplikator abai," katanya.
Ia mencontohkan bahwa aplikator menerapkan tarif sangat rendah yang dibungkus dengan layanan tarif hemat. Aplikator juga menerapkan potongan 20 persen dan menarik biaya pemesanan aplikasi.
"Kalau mau bersaing para aplikator silakan saja, tapi persaingan di pelayanan jangan diharga. Jangan aplikator mendapatkan potongan yang dia mau, kami berpenghasilan hancur lebur," katanya.
Kasi Angkutan Orang Dalam Trayek, Balai Sarana dan Prasarana Perhubungan Wilayah III Jawa Tengah (Jateng) Waskito Diantono, mengungkapkan bahwa sebelum aksi demo itu, pihaknya telah mendapatkan aduan terkait tuntutan para driver taksi online tersebut. Pihaknya telah membuat konsep kebijakan yang rencananya akan diserahkan kepada para aplikator.
"Kami sudah mengonsepkan sebuah kebijakan yang besok pagi kami kumpulkan aplikator. Kami mau mencari informasi dari para aplikator bagaimana sih sistem tarif dari para aplikator," katanya.
Informasi-informasi tersebut akan ditampung terlebih dahulu dan kemudian diformulasikan. Harapannya, lanjut Waskito apabila disetujui oleh kedua belah pihak akan segera diberlakukan.
"Aplikatornya ada Gojek, Grab, Maxim dan Shoope. Masing-masing aplikator berbeda, karena itu kewenangan aplikator. Kalau pendapatan kami tidak tahu pasti ," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni