Ratusan Guru Honorer di Pekalongan Tuntut Diangkat Jadi PNS Tanpa Tes
 
                 
             
                PEKALONGAN, iNews.id - Ratusan guru honorer dari berbagai sekolah negeri dan swasta berunjuk rasa di Kantor Wali Kota Jalan Mataram Nomor 1 Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018). Mereka menuntut pemerintah mengangkat mereka jadi PNS karena sudah mengabdi lebih dari 20 tahun.
Dalam aksinya, massa melakukan longmars dari SMP Negeri 4 Pekalongan menuju Kantor Wali Kota.
Sepanjang jalan, massa meneriakan yel-yel menolak keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (Menpan RB) mengenai pembatasan umur. Massa juga membawa spanduk berisi tuntutan agar bisa diterima sebagai aparatus sipil negara (ASN) sesuai janji pemerintah sebelumnya dan tanpa tes.
 
                                    Tiba di Kantor Wali Kota, massa guru honorer ini sempat dihalang-halangi petugas Satpol Pamong Praja dan tidak diperbolehkan masuk. Setelah bernegoisasi, massa akhirnya diperbolehkan masuk halaman Kantor Wali Kota dan menggelar aksinya dengan berorasi dan istigasah atau doa bersama. Mereka berharap agar Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz bisa memperjuangkan nasib para pegawai honorer untuk segera diangkat menjadi ASN tanpa tes dan tanpa pembatasan umur.

 
                                    Koordinator aksi, Ratno mengatakan, aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas keluarnya peraturan dari Menpan dan RB terkait pembatasan umur bagi pegawai honorer K2 maksimal 35 tahun untuk bisa diangkat jadi ASN. “Kami menolak keputusan sepihak tersebut dan meminta agar segera diangkat menjadi ASN tanpa tes,” tandas Ketua Forum Pegawai Honorer Kota Pekalongan itu.
Ketua PGRI Kota Pekalongan, Robby Agus Setiono mengatakan, PGRI mendukung aksi yang dilakukan kalangan pendidik dan meminta agar pemerintah pusat memperhatikan tuntutan para guru honorer untuk segera diangkat menjadi ASN tanpa pembatasan umur dan tes.
Hingga kini massa masih menunggu kepastian dari Wali Kota Pekalongan. Sebanyak sepuluh perwakilan massa menemui Wali Kota untuk menyampaikan tuntutannya, sedang yang lain menunggu di luar sambil doa bersama dan orasi.
Editor: Kastolani Marzuki
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                