Rencana Pembangunan Jalur Penyelamat di JLS Salatiga Proses Lelang dari Kementerian PUPR
SALATIGA, iNews.id - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Salatiga Sri Satuti mengatakan, rencana pembangunan jalur penyelamat di jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga akan direalisasikan oleh Kementerian PUPR. Pekerjaan fisik tersebut saat ini dalam proses lelang.
"Rencana pembangunan jalur penyelamat di JLS dalam proses lelang dari Kementrian PUPR. Untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, kami juga sudah menambah rambu-rambu lalu lintas di titik-titik rawan," kata Sri Satuti, Jumat (17/3/2023).
Dia mengatakan, pembangunan jalur penyelamat atau jalur penghentian darurat memang mendesak karena di sepanjang JLS dari arah Tingkir menuju Blotongan terdapat jalan menurun yang cukup panjang. Berdasarkan hasil kajian, jalur penghentian darurat perlu dibangun di dua titik. Yakni di STA KM 47+250 - STA KM 48+450 dan STA KM 48+800 - 49+750.
Dia menjelaskan, secara kebutuhan jalur penghentian darurat pada segmen antara KM 47+250 sampai dengan KM 48+450 ini, keduanya relatif penting untuk direalisasikan.
Namun, untuk kondisi prioritas jalur penghentian darurat pada KM 47+750 dengan pertimbangan aspek jarak berada sekitar 600 meter lebih efektif penanganannya terletak di tengah panjang kritis yang ada di JLS.
"Meski demikian, untuk jalur penghentian darurat pada KM 48+100 tetep diperlukan untuk dibangun dan juga mendapat prioritas yang sama," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga Salatiga minta pemerintah segera mengatasi jalur rawan di JLS agar angka kecelakaan bisa ditekan. Mereka menilai pembangunan jalur penyelamat di JLS mendesak dilakukan. Sebab perempatan Kumpulrejo merupakan titik paling rawan dan sudah sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa.
"Selain itu, lampu penerangan jalan serta sarana prasarana penunujang lainnya untuk mengantisipasi kecelakaan di JLS juga perlu ditambah. Dan penambahan sarana prasarana penunjang jalan di JLS harus segera ditindaklanjuti," kata Alex (37) warga Kumpulrejo, Argomulyo.
Editor: Ahmad Antoni