get app
inews
Aa Text
Read Next : Kunjungi Manokwari, Wapres Gibran Disambut Tarian Adat Papua

Revitalisasi Keraton Solo Dimulai dari Gerbang Gladak dan Alun-alun Selatan

Kamis, 09 Februari 2023 - 21:00:00 WIB
Revitalisasi Keraton Solo Dimulai dari Gerbang Gladak dan Alun-alun Selatan
Suasana Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) beberapa waktu lalu. (Dok iNews/Ahmad Antoni)

SOLO, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal segera merevitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo). Revitalisasi rencananya dimulai dari Gerbang Gladak.

"Yang kami garap dulu Gerbang Gladak dan Alun-alun Selatan," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (9/2/2023).

Ia mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan hasil pertemuan dengan Putra Mahkota Keraton Solo Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya pada Rabu (8/2/2023) kemarin.

"Semua bertahap karena semua kan bangunan cagar budaya, jadi perlu perhatian khusus," katanya.

Gibran mengatakan, revitalisasi juga akan menyasar pada bangunan Masjid Agung Keraton Solo. 

"Otomatis Masjid Agung juga harus mengikuti. Khususnya di Masjid Agung kan bangunan luar biasa, namun kerusakan bisa dilihat secara kasat mata," katanya.

Ia mengatakan, untuk proses revitalisasi bangunan masjid juga akan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

"Kalau Masjid Agung kajiannya sudah lama saya terima," ucapnya. 

Disinggung mengenai bangunan dalam keraton untuk ikut direvitalisasi tahap awal, ia mengatakan sudah berupaya memasukkan bangunan Sangga Buwana agar segera tersentuh revitalisasi.

"Sebetulnya di suratnya ke kementerian (Kementerian PUPR) tak sisipkan Sangga Buwana juga, tapi tergantung kecukupan anggaran, semua bertahap ya. Kayak Mangkunegaran," kata Gibran.

Ketua Takmir Masjid Agung Keraton Solo Muhtarom berharap agar revitalisasi masjid segera dilakukan.

"Ini menemui Pak Wali untuk koordinasi. Dalam hal ini, kami mengawal bagaimana cagar budaya nasional tetap dilestarikan, sehingga jadi destinasi wisata religi dan masjid yang penuh sejarah," ujar Muhtarom.

Ia mengatakan, sudah ada beberapa bagian bangunan yang lapuk akibat dimakan rayap. Oleh karena itu, jika tidak segera ditangani maka bagian yang lapuk akan makin luas.

"Kalau terlalu lama yang asumsinya (kerusakan) sekitar 10 persen jadi 20 persen. Selama ini masih aman, tapi tidak terus enak-enak karena kelapukan kan berkembang. Apalagi setiap hari masjid difungsikan," tuturnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut