Rujak Belut Bu Ribut Brebes Bikin Nagih, Ini Rahasia Kelezatannya

BREBES, iNews.id - Mereka yang tinggal di Brebes, Jawa tengah, khususnya di Kecamatan Kersana dan sekitarnya, pasti familiar dengan Rujak Belut Bu Ribut yang melegenda. Warung sederhana di Desa Cigedog, Kecamatan Kersana, ini sudah mulai menjual rujak belut sejak 1980. Nama Rujak Belut Bu Ribut diambil dari nama pemilik warung, Ribut.
Kaswen, anak dari almarhumah Ibu Ribut, mengungkapkan, sekitar tahun 1980-an, di warung yang menyatu dengan rumah tinggal itu, Ibu Ribut mulai berjualan rujak belut. Usahanya terus berkembang. Kini, kenikmatan rujak belut racikan Bu Ribut sudah kesohor hingga luar kota, bahkan provinsi lain, seperti Jawa Barat.
Kuliner yang bagi sebagian orang terkesan ekstrem ini sejatinya agak mirip pecel atau gado-gado. Hanya saja bahan dasarnya belut yang digoreng. Kaswen menyebut, bumbu yang dipakai untuk menggoreng belut antara lain bawang putih, kemiri, jahe, laos, kunyit, dan bawang merah.
Adapun bumbu kacang untuk sambalnya tersedia dalam kondisi kering berupa kacang tanah tumbuk yang sudah dicampur dengan beberapa bahan lain, seperti asem Jawa, gula, penyedap rasa, jahe.
Manakala pembeli datang, di atas cobek batu berukuran besar ditaruhlah beberapa butir cabai sesuai selera, garam, dan bumbu kacang tadi. Bahan diulek sampai agak halus, lalu ditambahkan air secukupnya.
Selanjutnya secara berturut-turut dimasukkan potongan bawang merah mentah, irisan tomat segar, dan bahan utama yaitu belut goreng yang dipotong-potong agar mudah menyantapnya. Tidak lupa sentuhan akhir yakni perasan jeruk nipis atau jeruk limau untuk menambah sensasi segar dan harum.
Semua bahan diaduk di atas cobek lalu disajikan di piring bagi yang ingin makan di tempat, atau dibungkus untuk dibawa pulang. Gurih dan legitnya rujak belut Bu Ribut membuat banyak orang ketagihan.
Lalu, apa rahasia kelezatan Rujak Belut Bu Ribut? “Saya rasa kalau belutnya sih sama, tapi mungkin bumbunya yang beda. Saya pakai resep yang sama dengan ibu saya. Jadi, turun temurun,” tuturnya.
Konsistensi citarasa itulah yang mungkin menjadikan para pelanggan Rujak Belut Bu Ribut enggan berpindah ke lain hati.
Menurut Kaswen, saat ini sudah banyak pesaing bermunculan, mulai dari Kecamatan Kersana hingga Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo. Harga rujak belut Bu Ribut memang lebih mahal, yaitu Rp25.000 per porsi, namun rasanya memang juara. Warung lainnya rata-rata menjual pada kisaran Rp15.000-Rp20.000 per porsi.
“Dengan banyaknya pesaing, sekarang ini paling saya habis sekitar 5 kg belut sehari, kalau dulu bisa sampai 30 kg. Selain rujak belut, ada ikan lele, bandeng, mujair,” tutur ibu lima anak itu.
Bagi Anda yang penasaran atau kerap melewati jalur pantura Brebes, sempatkanlah mampir mencicipi kelezatan Rujak Belut Bu Ribut yang bisa dinikmati di dua lokasi yang tidak terlalu berjauhan. Dari pertigaan Tanjung, Brebes, sekitar 7 km ke arah selatan (Jalan Raya Tanjung-Banjarharjo) tepatnya di sebelah utara Pasar Kersana atau sebelah barat Pabrik Gula Kersana, bisa dijumpai Warung Makan Rujak Belut Bu Ribut yang dikelola oleh cucu dari Ibu Ribut, Khaeriyah, yang juga anak dari Kaswen.
Sedang Rujak Belut Bu Ribut yang dikelola oleh Kaswen berlokasi di Desa Cigedog yang berjarak 8 km dari pertigaan Tanjung, atau 1 km dari pasar Kersana ke arah selatan. Rujak Belut Bu Ribut buka setiap hari mulai jam 09.00 pagi sampai jam 21.00 WIB.
Editor: Kastolani Marzuki