Saling Serobot Warnai Pembagian Uang Kerohiman untuk Ratusan Petani di Grobogan

GROBOGAN, iNews.id – Pembagian uang kerohiman kepada ratusan petani di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan diwarnai aksi saling dorong dan serobot, Rabu (3/5/2023). Para petani telah berdiri dan antre berjam-jam di halaman kantor balai desa setempat. 

Ketegangan terjadi ketika beberapa warga yang mengantre di belakang berusaha menerobos dan menyerobot antrean di depan. Petugas yang berjaga berupaya menghalau mereka agar tidak saling serobot. 

Baca Juga

Viral Aksi Pria di Grobogan Todongkan Pistol ke Warga, Ini Penjelasan Polisi

Ratusan warga rela antre di halaman Kantor Balai Desa Sugihmanik untuk mendapatkan rezeki nomplok dari sebuah perusahaan dengan total senilai Rp2,5 miliar. 

Perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan kawasan industri ini, sengaja memberikan uang kerohiman kepada 347 petani di Desa Sugihmanik. 

Baca Juga

Joko Suranto Crazy Rich Grobogan Datangi Rumah Pasien Viral Diduga Diusir RS

“Uang kerohiman dibagikan kepada petani yang telah menggarap lahan yang dikelola perusahaan selama puluhan tahun,” kata Direktur Utama PT Azam Laksana Intan Buana (ALIB) Didik Prawoto. 

Sedangkan masing-masing petani mendapatkan rezeki yang berbeda sesuai dengan lahan yang mereka garap. Uang santunan ke petani merupakan wujud kepedulian terhadap para petani yang telah menggarap lahan sejak puluhan tahun lalu. Sedangkan untuk per meter lahan dihargai Rp3.000. 

Baca Juga

Viral Warga Grobogan Diusir dari RS, Crazy Rich Joko Suranto Minta Menkes Bertindak Tegas

Sementara itu, beberapa petani yang mengelola lahan paling luas mengaku puas dengan uang kerohiman yang mereka terima. Selama 20 tahun menggarap lahan, petani tidak dimintai biaya sharing atau pajak sepeser pun. 

Baca Juga

Bagi-bagi Uang Lebaran, Crazy Rich Grobogan Bikin Heboh Pedagang Pasar

“Saya akan akan memanfaatkan uang sejumlah Rp39,6 juta yang diterima untuk buka usaha dan mencari lahan persawahan baru untuk bertani,” kata petani Sugihmanik, Suyoto.

Syarat untuk mendapatkan uang santunan, yakni petani harus menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) ke petugas pembagian uang santunan. 

Baca Juga

Bak Crazy Rich, Pengusaha di Grobogan Ini Bagikan Uang Miliaran Rupiah ke Ratusan Petani

Sebelum mengambil kembali hak guna lahan dari para petani, pihak perusahaan telah melakukan sosialisasi ke petani penggarap lahan terlebih dahulu, sehingga tidak menimbulkan dampak atau hal-hal yang tidak diinginkan. 

Rencananya, lahan yang digarap petani seluas 82 hektare akan digunakan untuk pembangunan industri skala besar. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo