Sebelum Wafat, Mantan Mendiknas Prof Yahya Muhaimin Dirawat di RSMS Purwokerto

BANYUMAS, iNews.id - Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Yahya Muhaimin meninggal dunia karena sakit sindrom geriatric. Sebelumnya almarhum mendapat perawatan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Saat memberi keterangan pers di Unit Geriatri RSMS Purwokerto, salah seorang menantu Prof Yahya Muhaimin, dr Anton Budhi Darmawan Sp.THT-KL mengatakan, mantan Mendiknas era Gus Dur itu meninggal dunia pada pukul 10.10 WIB.
"Telah berpulang ke Rahmatullah, ayah kami, mertua kami, pada usia 78 tahun, hari ini Rabu (9/2/2022), tadi kurang lebih pukul 10.10 WIB, beliau sakit, sudah dirawat di sini kurang lebih 10 hari," katanya yang juga dokter di RSMS Purwokerto, Rabu (9/2/2022).
Menurut dia, almarhum Yahya Muhaimin diketahui sakit sindrom geriatri karena sudah berusia lanjut.
Sebelum dimakamkan di kampung halamannya, jenazah almarhum Yahya Muhaimin akan langsung dibawa ke rumah duka di Bumiayu, Kabupaten Brebes untuk memberi kesempatan kepada kerabat yang ingin memberikan penghormatan terakhir dengan melaksanakan salat jenazah.
"Almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Kalierang, Bumiayu, satu kompleks dengan makam orang tua beliau," katanya didampingi Pelaksana Tugas Direktur RSMS Purwokerto dr Untung Gunarto, Sp.S, M.M.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas M Djohar mengatakan, keluarga besar Muhammadiyah Banyumas turut berbelasungkawa atas meninggalnya Prof Yahya Muhaimin.
"Kami atas nama Keluarga Besar Muhammadiyah Banyumas ikut belasungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga semua amal ibadah almarhum diterima dan diampuni semua dosanya. Kami merasa kehilangan seorang tokoh Muhammadiyah yang sudah banyak berdedikasi di Muhammadiyah maupun di lingkungan umat serta bangsa," katanya.
Ia mengatakan, almarhum Prof Yahya Muhaimin tidak sekadar kader persyarikatan, juga kader umat dan bangsa.
Menurut dia, hal itu karena jabatan yang diemban Prof Yahya Muhaimin baik di tingkat nasional maupun regional.
"Saya tahu persis, beliau pernah berkunjung ke rumah dan sekolah saya waktu saya dinas di Sekolah Indonesia Cairo, Mesir, dan banyak memberikan motivasi kepada para siswa di luar negeri maupun guru-guru untuk selalu berprestasi serta selalu mencintai NKRI. Jadi, nasionalismenya luar biasa," kata mantan Kepala Sekolah Indonesia Cairo itu.
Prof Yahya Muhaimin merupakan anggota Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2000-2005 dan menjabat sebagai Mendiknas pada tahun 1999-2001.
Selain menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Yahya Muhaimin merintis dan mengembangkan pendidikan di tempat kelahirannya, Bumiayu, Kabupaten Brebes. Bahkan sempat menjadi Rektor Universitas Peradaban Bumiayu.
Editor: Ary Wahyu Wibowo