Sejumlah Sekolah di Solo Jadi Tempat Pengungsian Korban Banjir

SOLO, iNews.id - Sejumlah sekolah menjadi tempat pengungsian warga korban banjir di Kota Solo yang terjadi sejak Kamis (16/2/2023). Untuk sementara, siswa yang sekolahnya dipakai pengungsi menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo Dian Rinetta mengatakan, sebanyak tujuh sekolah dasar (SD) digunakan untuk menampung pengungsi warga terdampak banjir.
"Karena sekolah jadi tempat pengungsian, kami lakukan PJJ untuk sementara," kata Dian, Jumat (17/2/223).
Ia mengatakan, beberapa sekolah yang digunakan untuk tempat pengungsian di antaranya SDN Kalangan, SDN Dadapsari, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SDN Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SDN Joyontakan.
Meski demikian, ada PJJ dilakukan bukan karena sekolah digunakan sebagai lokasi pengungsian, melainkan bangunan sekolah tersebut terkena banjir.
Dua sekolah di Solo yang terkena banjir yakni SMPN 6 Solo dan TK Pembina Jebres Surakarta.
"Selama masih terdampak, ya, PJJ, padahal Senin besok ada yang harus menjalani tes. Ya, nanti kami atur lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 6 Solo Purnomo mengatakan, banjir masuk ke sekolahnya mulai Kamis sore. Pada saat itu, para siswa sudah pulang ke rumah masing-masing sehingga banjir tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Bagi sekolah kami, banjir ini terburuk setelah tahun 2007 dan 2016. Bahkan tahun 2016 lalu ketinggian air sampai 50 sentimeter. Kalau banjir kali ini tertinggi masuk ke kelas sekitar 20 sentimeter,” katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo