Sekolah di Boyolali Dirusak Orang Tak Dikenal, Puluhan Kaca Jendela Pecah

BOYOLALI, iNews.id - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Gunungsari Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dirusak oleh orang tak dikenal. Akibatnya, sebanyak 37 kaca jendela sejumlah ruangan pecah.

Puluhan jendela di SDN 2 Gunungsari saat ini dalam kondisi tanpa kaca. Kejadian perusakan pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah pada Kamis (2/9) yang datang dan melihat pecahan kaca di bawah jendela. Setelah diamati ternyata puluhan jendela di sekolahan tersebut dipecah oleh orang tak dikenal.

Baca Juga

Warga Boyolali Manfaatkan Limbah Tahu untuk Bahan Dasar Biogas

Kepala SDN 2 Gunungsari, Wahid Sri Wahyono mengatakan, akibat kejadian tersebut, sebanyak 37 jendela yang ada di dua ruang kelas, kantor guru dan perpustakaan saat ini rusak tanpa kaca.

Selain merusakkan jendela, satu lemari yang ada di ruang kelas ikut rusak terkena benda tumpul. Sejauh ini pihak sekolah tidak tahu motif perusakan, karena selama ini tidak ada masalah dengan orang luar.

Baca Juga

Pembelajaran Tatap Muka di Boyolali, Siswa Semangat Datang ke Sekolah

“Yang rusak ada 37 jendela itu dari gedung TK , kelas 2, 4, 5, 6 dan gedung perpustakaan. Selain kaca, ada lemari di kelas 5 juga rusak,” kata Wahid, Jumat (3/9/2021). “Motifnya saya kurang tahu, karena selama ini saya tidak pernah ada problem dengan masyarakat,” katanya.

Baca Juga

Pesepeda Tewas di Depan Ruko Gegerkan Warga Boyolali

Sementara, pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan data untuk mengetahui motif dan pelaku perusakan tersebut. Dipastikan aksi perusakan dilakukan pada malam hari.

“Pada Kamis (2/9/2021) kemarin ada pihak sekolah yang melaporkan adanya dugaan tindak pidana perusakan kaca sekolah SDN 2 Gunungsari ,” kata Kapolsek Wonosegoro, Iptu I Nyoman Sumasna.

Baca Juga

Vaksinasi Covid-19 Jangkau 25 Persen Warga Boyolali

“Selanjutnya kami mengecek lokasi dan kebenarannya. Ternyata benar sejumlah kaca ruangan di kelas satu sampai kelas enam di bagian depan berantakan. Diduga dipecah dengan menggunakan benda keras,” katanya.

Editor: Ahmad Antoni