Sekolah Virtual Program Disdik Jateng Tuai Protes dari Orang Tua, Ini Penyebabnya
Selasa, 05 Juli 2022 - 18:31:00 WIB
Tim iNews.id
PEMALANG, iNews.id - Sekolah virtual menuai protes protes dari sejumlah orang tua siswa. Padahal program yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah (Jateng) ini untuk mengatasi masalah zonasi bagi siswa yang di kecamatannya tidak ada sekolah negeri.
Salah seorang wali siswa, Permata Nanda Afis mempertanyakan mutu pendidikan karena tidak adanya forum sekolah yang memberikan informasi atau review tentang sekolah virtual.
Baca Juga
Libur Sekolah Hampir Usai, Bunda Jangan Lupa Siapkan Kebutuhan si Kecil Ya!
"Tidak ada forum sekolah, lalu bagaimana jaminan terkait kesetaraan mutu pendidikan kelas virtual maupun non virtual," kata Permata di Kecamatan Pasar Kliwon, Selasa (5/7/2022).
Editor: Ahmad Antoni
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Jateng
3 hari lalu
Identitas 3 Korban Tewas Banjir Bandang di Brebes, Warga Bumiayu dan Sirampog
Jateng
3 hari lalu
Update Banjir Bandang Terjang Brebes: 3 Orang Tewas, Warga Masih Bersihkan Lumpur
Jateng
5 hari lalu
Gempa Hari Ini Magnitudo 4,2 Guncang Cilacap Jateng
Jateng
5 hari lalu
Tragis! Lansia Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Karanganyar Kebumen
Bali
9 hari lalu
Raker Dinas Pendidikan, Komisi IV DPRD Badung Bahas Status 394 Guru dan Sekolah Rusak
Jateng
10 hari lalu
Hujan Ekstrem Bakal Landa Jateng Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG
Berita Terkini
Jateng
4 jam lalu
Banjir Rendam Puluhan Hektare Bawang di Brebes, Petani Terpaksa Panen Dini
Jateng
21 jam lalu
5 Strategi Memilih Jadwal Kereta Jakarta–Jogja yang Paling Nyaman
Jateng
1 hari lalu
Jadi Tersangka Pornografi, Chicko Terancam 12 Tahun Penjara dan Denda Rp12 Miliar
Jateng
1 hari lalu
Viral Siswa SMP di Blora Dibully Teman di Kamar Mandi, 4 Pelaku Dipindah Sekolah
Jateng
1 hari lalu
Oknum Kades di Sragen Jadi Tersangka Korupsi Sewa Tanah Desa, Negara Rugi Rp240 Juta
Jateng
1 hari lalu
Chiko Penyebar Video Porno Pakai AI Jadi Tersangka, Puluhan Siswi dan Guru Jadi Korban