Sempat Mencekam, Suasana Pascabentrokan di Grobogan Berangsur Normal

GROBOGAN, iNews.id – Suasana daerah yang menjadi lokasi bentrokan dua kelompok massa di Kabupaten Grobogan berangsur normal. Puluhan orang yang menderita luka akibat bentrokan juga telah diperkenankan pulang usai mendapatkan perawatan medis.
“Aparat kepolisian bersama TNI telah melakukan penyisiran dan pengamanan di sepanjang wilayah Kuwu, Kradenan, dan Tlogotirto, Gabus, Grobogan,” kata Kasi Humas Polres Grobogan, Ipda Nurcahyanto Teddy, Senin (8/5/2023).
Beberapa kendaraan yang rusak sudah dikumpulkan dan diambil oleh pemiliknya. Peristiwa bentrokan bermula saat salah satu kelompok massa penggelar acara halalbihalal di sebuah gedung di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Diduga salah paham, beberapa anggota kelompok ini mengeroyok seorang pemuda yang diduga dari kelompok massa lainnya.
Bentrokan semakin meluas hingga di jalanan. Ratusan massa selanjutnya melakukan konvoi dan kembali dihadang kelompok massa lainnya di Desa Tlogotirto, Kecamatan Gabus, Grobogan.
Polisi dan TNI sempat kewalahan untuk mencegah bentrokan karena jumlah massa mencapai ratusan orang. Aksi serang dan lempar batu terjadi di sepanjang jalan Kradenan hingga Gabus. Akibatnya, puluhan rumah rusak dan sebuah mobil mengalami pecah kaca akibat lemparan batu.
Sehari pascabentrokan, suasana Desa Kuwu dan Desa Tlogotirto sudah mulai membaik. Namun masih banyak bebatuan yang berserakan di sepanjang jalan dan rumah warga.
Untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi memperketat keamanan dengan melakukan patroli dan penjagaan di sepanjang jalan dan lokasi bentrokan. Polisi rencananya juga akan mempertemukan kedua pihak untuk membuat kesepakatan damai.
Sementara, puluhan orang yang terluka sudah diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan. Beberapa sepeda motor mengalami kerusakan dibawa ke bengkel terdekat untuk perbaikan.
Kepala Desa Tlogotirto, Adi Saputro telah meminta warga agar tidak terpancing. Suasana desa sudah berangsur membaik dan kembali normal. Meski demikian, banyak warga yang terjebak di tengah bentrokan masih takut dan trauma.
“Beberapa warga sudah berupaya untuk memperbaiki genteng rumah yang pecah terkena lemparan batu,” katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo