Sepekan Terendam Banjir, Jalur Pantura Semarang-Demak Nyaris Lumpuh

SEMARANG, iNews.id – Arus lalu lintas di jalur pantura Semarang menuju Demak maupun arah sebaliknya mengalami kemacetan parah. Kemacetan terjadi akibat banjir pasang air laut yang menggenangi ruas jalur utama transnasional itu sejak sepekan lalu. Banjir tersebut diperparah dengan luapan sungai akibat tak mampu menampung air hujan.
Ketinggian banjir yang menggenangi ruas jalur utama pantura tepatnya di Jalan Raya Kaligawe, Genuk Semarang bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter. Banjir tahunan itu memaksa puluhan pengendara sepeda motor harus menuntun kendaraannya lantaran mengalami mati mesin saat menerobos banjir. Tak hanya sepeda motor, belasan kendaraan roda empat juga mengalami mati mesin akibat kemasukan air.
Untuk membantu mengurai kemacetan arus lalu lintas, warga di sekitar Jalan Raya Kaligawe Semarang ikut mengatur dan mengarahkan kendaraan agar tidak terjebak lubang jalan yang cukup dalam.
“Saya terpaksa ndorong motor karena mogok kemasukan air. Banjirnya lumayan tinggi sampai 60 cm,” kata Irawan (35) pengendara sepeda motor asal Semarang ini, Minggu (4/2/2018).
Iriawan mengaku terlambat masuk kerja akibat sepeda motornya mogok terjebak banjir. Dia berharap banjir segera surut sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal seperti semula. “Harapannya ya, banjir cepat surut karena jalur ini kan jalur utama,” ucapnya.
Meski banjir rob di jalur pantura sudah berlangsung sepekan lebih, belum ada tanda-tanda penanganan dari pemerintah setempat maupun pemerintah pusat. Padahal, jalur pantura merupakan urat nadi utama pereknomian warga.
“Sampai sekarang belum ada penanganan berarti dari pemerintah. Semestinya pemerintah tanggap karena bencana rob ini sudah mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat,” kata warga Semarang lainnya, Edi Jalal.
Menurut Edi, banjir rob di jalur pantura sejak beberapa hari ini terus meninggi. Selain limpasan banjir dari hulu sungai, banjir juga akibat derasnya arus rob dari pesisir pantai utara yang terus mengalir ke daratan.
“Bila terjadi curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai atau dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, limpasan banjir akan menggenang di jalur pantura ini. Drainase juga tidak berfungsi maksimal,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki