Sering Dapat Berita dari Warga, Ganjar Akui CitizenJournalism untuk Kontrol Pemerintah

SEMARANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan inovasi keterbukaan informasi. Tak sekadar mempermudah hak informasi masyarakat, namun juga berupaya komunikatif dan responsif dengan warganya.
“Bukan hanya mempermudah, inovasi juga dilakukan lebih komunikatif dan responsif,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat presentasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Badan Nasional secara daring, dilansir dari website resmi Pemprov Jateng, Rabu (7/10/2020).
Menurutnya, hak informasi sekarang tidak mampu lagi dibendung. Sebab, teknologi membuat kemudahan bagi masyarakat untuk menyebarluaskan informasi atau disebut citizen journalism (jurnalisme warga).
“Kita sering berdebat dan berdiskusi panjang tentang informasi yang layak dan tidak layak dishare, tapi teknologi informasi tidak bisa dibendung. Jadi alat ini (handphone) bisa menjadi berkah, bisa juga menjadi musibah,” ucapnya.
Ganjar menjelaskan, keberadaan citizen journalism justru menjadi kontrol bagi pemerintah. Namun, perlu dilakukan eliminasi terhadap akun no name yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Sebenarnya dengan adanya citizen journalism itu positif untuk kontrol pemerintah. Mereka bisa share jalan rusak, pungli di sekolah dan rumah sakit, misalnya. Nah, ini bisa ditindaklanjuti untuk memperbaiki kondisi,” katanya.
Ganjar mencontohkan, ada kasus pelanggaran penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh pejabat. Sejumlah data yang disampaikan warga menjadi pengawasan kepada pejabat.
“Ada pejabat yang menyelenggarakan dangdutan. Terus ada yang mengaku tidak hadir, tapi di video ada. Inilah fungsi citizen journalism sebagai kontrol bagi pemerintah,” katanya.
Editor: Nani Suherni