get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Penjelasan PDIP dan PKB soal Duet Andika Perkasa–Gus Yusuf di Pilgub Jateng

Silaturahmi dengan Nasyiatul Aisyiyah, Ida Fauziyah Dapat Energi Baru

Sabtu, 24 Februari 2018 - 22:15:00 WIB
Silaturahmi dengan Nasyiatul Aisyiyah, Ida Fauziyah Dapat Energi Baru
Cawagub Jateng, Ida Fauziyah bersama para anggota Nasyiatul Aisyiyah Jateng, di Pekalongan, Sabtu (24/2/2018). (Foto: IST)

PEKALONGAN, iNews.id – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ida Fauziyah mengaku mendapatkan energi baru saat bersilaturahmi dengan ratusan anggota Nasyiatul Aisyiyah Jateng, di Pekalongan, Sabtu (24/2/2018). Dalam acara tersebut, Ida menyampaikan gagasan-gagasannya, terutama soal pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Selain bersilaturahmi, Ida juga didapuk sebagai pembicara dalam Training of Trainers (TOT) Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jateng dengan tema “Pelayanan Remaja Sehat” tersebut. Bagi Ida, berdiskusi mengenai remaja berarti berbicara tentang masa depan bangsa. “Ini bawa semangat baru, energi baru buat saya,” kata Ida dalam siaran pers yang diterima iNews.id.

Menurut Ida, saat ini berbagai ancaman mengintai bangsa ini. Salah satunya ancaman narkoba dengan maraknya upaya penyelundupan narkoba ke negara ini dari negara lain. “Betapa sedihnya kita, jika benar narkoba itu bisa masuk dan mengancam para remaja kita,” ujarnya.

Ida juga berbicara tentang pendidikan. Saat ini, kata Ida, pemerintah sudah mendapat bonus demografi. Ini bisa menjadi peluang emas atau sebaliknya menjadi musibah. Saat ini di Jateng, angka partisipasi kasar pendidikan baru 7,4 tahun. Itu artinya, masih banyak warga yang pendidikannya belum tuntas hingga SMP.

“Ke depan, kata dia, ini harus diperbaiki. Salah satunya dengan mengejar angka 9 hingga 12 tahun atau lulus SMA. Jika kondisinya tak sampai lulus SMP, remaja-remaja kita ini larinya akan ke pekerjaan-pekerjaan rumah tangga meskipun sampai ke luar negeri,” kata Ida.

Menurut Ida, penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri kebanyakan kaum perempuan. Sementara bagi perempuan yang sudah berkeluarga dan punya anak, maka pendidikan anaknya bisa terbengkalai selama dia bekerja di luar negeri. “Pendampingan pada anak juga tak maksimal,” ujarnya.

Satu sisi, lanjutnya, perkembangan teknologi saat ini, juga membawa dampak positif dan negatif. Sebab, jika remaja menggunakan gadget secara negatif, bisa terpapar hal negatif pula. “Karena tak ada pendampingan bisa terpapar pornografi. Lalu, bisa ke perbuatan lain dan nikah dini. Karena belum siap nikah, maka berimbas pula pada masa depan keluarganya,” paparnya.

Ida juga menyampaikan gagasannya untuk membentuk wirausaha muda, khususnya wirausaha perempuan. Bersama Sudirman Said, Ida berkomitmen menciptakan 5 juta lapangan pekerjaan dalam 5 tahun. Baginya, gagasan itu bukan sekadar obral janji. “Yang dibutuhkan saat ini harus berani dan serius menghadapi serta menyelesaikan persoalan Jawa Tengah,” katanya.

Ide dan gagasan-gagasan Ida disambut positif anggota Nasyiatul Aisyiyah. Apalagi yang terkait dengan perempuan. “Kami sepakat dengan gagasan-gagasan tersebut, termasuk tentunya pemberdayaan bagi kaum perempuan,” kata anggota Nasyiatul Aisyiyah, Latifah.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut