Singgung Kartu Tani, DPRD Jateng: Yang Lanjut Usia Kesulitan Akses Sistem
SEMARANG, iNews.id - Memasuki masa tanam, keberadaan kartu tani diminta tidak menjadi penghambat para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Sebab jika petani harus membeli pupuk nonsubsidi dengan harga mahal, mereka semakin tertahan untuk menanam berbagai produk pertanian.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Syarif Abdillah mengatakan, saat ini tidak semua petani memiliki kartu tani. Syarif juga mengingatkan, banyak petani di provinsi ini berusia lanjut. Satu sisi mereka juga membutuhkan pupuk bersubsidi. Karenanya harus ada perhatian dari pemerintah.
“Bagi yang sudah punya kartu tani, petani-petani yang usianya sudah lanjut ini juga kesulitan mengakses sistemnya. Bagi mereka, prosedurnya cukup ribet,” kata Syarif dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/9/2020).
Atas dasar itu, Syarif juga meminta, data penerima kartu tani di Jawa Tengah perlu dibuka untuk umum. Langkah itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa data yang ada benar-benar merupakan penerima manfaat dari kartu tani tersebut, yakni untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jateng ini mengatakan, selama ini data penerima kartu tersebut tertutup. Sehingga siapa yang menerima tidak bisa dipastikan.
“Apakah yang menerima, merupakan petani yang sangat mampu, atau betul-betul membutuhkan dan layak mendapatkan pupuk subsidi, tidak bisa dikontrol. Karenanya, data perlu dibuka,” katanya.
Editor: Nani Suherni