get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Wisata Dekat di Rembang Dekat Pondok Gus Baha, Spot Foto Instagramable Banget

Sowan ke Gus Mus, Tokoh Majelis Permusyawaratan Rembang Minta 2 Hal Ini Ditindaklanjuti

Senin, 13 November 2023 - 21:53:00 WIB
Sowan ke Gus Mus, Tokoh Majelis Permusyawaratan Rembang Minta 2 Hal Ini Ditindaklanjuti
Perwakilan tokoh bangsa bernama MPR menyampaikan hasil silaturahmi dengan Gus Mus. Foto istimewa

REMBANG, iNews.id - Sejumlah tokoh bangsa yang menyebut dirinya sebagai Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR) bersilaturahmi ke kediaman Gus Mus (KH Mustofa Bisri) di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023). 

Mereka terdiri atas budayawan, seniman, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya. Sebelum silaturahmi digelar, beredar flyer dengan menyebut pernyataan bersama 15 tokoh bangsa. Beberapa nama tokoh di flaye tersebut di antaranya Sinta Nuriyah Wahid, Goenawan Mohamad, Nasaruddin Umar, Frans Magnis-Suseno, Rhenald Kasali, Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, dan lainnya.

Pada konferensi pers yang diikuti secara daring, perwakilan MPR Alif mengatakan, tujuan pertemuan tokoh bangsa dengan Gus Mus adalah silaturahmi menyampaikan beberapa hal mengenai situasi yang sedang berkembang saat ini. 

Di mana jika mengutip puisi Gus Mus, bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi satu kondisi dengan rasa yang berbeda.

“Puisi ini menjadi satu sinyal bagi banyak orang sebetulnya dalam bahasa Gus Mus adalah orang-orang yang bekerja di kebudayaan khusnya, dan beberapa kali disampaikan dalam banyak pertemuan banyak ceramah diskusi selalu menyebutkan bahwa rasanya sudah waktunya di Indonesia ini kebudayaan lah yang menjadi Panglima,” katanya. 

Dari pertemuan tersebut, kata dia, setidaknya ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, penting kiranya semua pihak yang prihatin dengan situasi sekarang, situasi yang sudah sama-sama dipahami, di mana situasi ketika demokrasi Indonesia ini di ontang anting. 

“Mahkamah Konstitusi sebagaimana bukti-buktinya ditemukan oleh majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif. Kemudian juga ada situasi lain adalah bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu yang akan kita lakukan 14 Februari mendatang,” katanya.

Kedua, perlu adanya silaturahmi secara terus menerus antar tokoh bangsa untuk memberi masukan Indonesia ke depan. Yaitu memberikan nasehat kepada kekuasaan kepada elite politik bahwa apa yang sudah berlangsung itu melukai perasaan masyarakat dan Indonesia sedang tidak baik baik saja. 

“Itu yang perlu dilakukan oleh para budayawan tokoh-tokoh lintas agama iman dan keyakinan, kemudian juga para pembela pembela demokrasi pejuang-pejuang hak asasi manusia juga termasuk mereka yang bekerja di ruang-ruang anti korupsi,” jelas dia. 

Silaturahmi dan pertemuan tersebut dan menghasilkan masukan, agar bisa disampaikan melalui saluran-saluran demokratis sehingga sama-sama memperingatkan agar penguasa juga ingat diri. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut