Staf Ahli Menko Polhukam Sebut KITB akan Serap Ribuan Tenaga Kerja

BATANG, iNews.id - Staf Ahli Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Bidang Ideologi dan Konstitusi Irjen Polisi Agung Makbul menyatakan kehadiran Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) akan mempengaruhi sektor perekonomian dan kesejahteraan rakyat. KITB akan menyerap ribuan tenaga kerja dan mengubah situasi dan kondisi di daerah itu.

"(KITB) berpengaruh sangat tinggi untuk pemulihan ekonomi negara. Nilai ekonominya adalah kesejahteraan masyarakat dan budayanya juga akan berkembang," kata Agung Makbul usai kunjungan kerja di Batang, Rabu (29/9/2021). 

Baca Juga

Gempa Terkini M2,2 Guncang Batang, Getaran Terasa hingga Dieng

Oleh karena itu, diharapkan masyarakat Kabupaten Batang siap menghadapi, baik itu masalah human security dan akan masuknya para pendatang. 

Agung mengatakan, kehadiran dirinya bersama rombongan di Kabupaten Batang juga akan meninjau keberadaan KITB untuk mengetahui berapa persen yang sudah dilaksanakan.

Baca Juga

Demo di Kantor KKP, Puluhan Nelayan Batang Tolak PP Nomor 85 Tahun 2021

"Kemudian, kami juga akan melihat apakah ada hambatan atau suatu kendala yang nantinya akan didiskusikan dan dilaporkan pada Menko Polhukam," katanya.

Baca Juga

Banjir Bandang Terjang Kampung Nelayan di Pantai Celong Batang

Agung mengatakan berdasar Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang pelaksanaan Proyek Strategis Nasional merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Bupati Batang Wihaji mengatakan, pemerintah daerah secara bertahap siap menyerap sekitar 140 ribu pekerja dalam upaya mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang.

Baca Juga

Ratusan Nelayan Batang Demo di Galangan Kapal, Ini Tuntutannya

Pembangunan KITB, di antaranya bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi masyarakat setempat.

"Pemanfaatan tenaga kerja lokal akan dimulai untuk mengerjakan pekerjaan infrastruktur ringan yang tidak memerlukan alat berat, melainkan tenaga manusia," katanya.

Editor: Ary Wahyu Wibowo