get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Bengkulu Ungkap Kasus Minyak Goreng Tak Sesuai Takaran, 1 Orang Ditetapkan Tersangka

Stok Minyak Goreng Masih Langka, Awas Panic Buying jelang Puasa

Jumat, 11 Maret 2022 - 13:13:00 WIB
Stok Minyak Goreng Masih Langka, Awas Panic Buying jelang Puasa
Pemerintah harus segera mengendalikan stok minyak goreng di tingkat konsumen agar tidak terjadi panic buying. (ilustrasi/Dok MPI)

SEMARANG, iNews.id - Pemerintah harus segera mengendalikan stok minyak goreng di tingkat konsumen. Jika tidak, jelang bulan puasa ini bisa terjadi panic buying karena kelangkaan stok minyak goreng.

Anggota Komisi B DPRD Jateng Jateng, David Ishaq Aryadi mengatakan kurang dari sebulan dari bulan Puasa, stok minyak goreng masih langka di lapangan. Hal ini jelas mengkhawatirkan. Apalagi, minyak goreng sudah menjadi kebutuhan wajib bagi rumah tangga.

"Minyak goreng masih langka. Jika pun ada, harganya juga masih tinggi. Ini harus segera di atasi dengan kepastian stok di pasar sehingga harga turun. Jika tidak, akan terjadi panic buying," kata  David, Jumat (11/3/2022).

Harga minyak goreng normalnya berkisar Rp14.000 per liter. Namun saat ini harga di pasaran bisa mencapai Rp22.000 per liter. Itu pun stok di pasaran terbatas. Sehingga banyak yang mesti mengantre untuk mendapatkan minyak goreng.

Berdasarkan IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia, minyak goreng memiliki kontribusi yang besar. Hal tersebut karena minyak goreng merupakan salah satu barang yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya.

Selanjutnya, pemerintah tidak bisa menyalahkan masyarakat begitu saja terkait tidak tersedianya minyak goreng di tataran konsumen. Sebagaimana pernyataan dari Kemendag yang menuding masyarakat menyetok minyak goreng di rumah masing-masing.

Hal itu justru menjadi indikasi Kemendag tidak profesional dalam menjalankan tupoksinya. Yakni mengatur ketersediaan dan distribusi minyak goreng.

"Tak perlu menyalahkan masyarakat. Itu kan tugas Kemendag untuk mengatur. Stok minyak goreng di pasar kosong, masyarakat yang disalahkan," ujar anggota Fraksi Gerindra DPRD Jateng ini.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah rutin menggelar operasi pasar di banyak titik. Selain membantu masyarakat atau konsumen mendapatkan minyak goreng, hal itu juga akan meminimalisasi pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menyetok minyak goreng.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut