Tak Ada Tempat Mengungsi, Korban Gempa di Cilacap Berteduh di Gubuk
CILACAP, iNews.id - Warga korban gempa Tasikmalaya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) memilih bertahan di tempat tinggalnya. Mereka mendirikan gubuk untuk bertahan hidup lantaran tidak disediakan tempat pengungsian oleh pemerintah.
Warga Binangun, Kecamatan Bantarsari, Tumiran mengaku terpaksa mendirikan gubuk dengan beratapkan terpal dan menggunakan kayu sisa reruntuhan bangunan rumah karena tidak ada tempat pengungsian yang disediakan pemerintah.
“Sementara kami mendirikan gubuk di samping rumah. Mau tinggal di mana lagi, wong enggak ada tempat mengungsi,” kata dia di lokasi, Minggu (17/12/2017).
Tumiran menuturkan, jika sudah selesai dikerjakan gubuk berukuran 2x3 meter itu akan ditempati tiga anggota keluarganya.
“Rumah saya hancur kemarin terkena gempa. Paling saya bertahan sampai rumah selesai dibetulkan,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) terjadi Jumat 15 Desember 2017 sekitar pukul 23.47 WIB. Pusat gempa berada di 7,75 lintang selatan dan 108,11 bujur timur atau 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kedalaman 107 kilometer.
Gempa tektonik juga terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Kota Semarang.
Data dari Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebutkan total ada 110 rumah warga yang rusak. Dari jumlah tersebut, 29 unit di antaranya rusak berat, 18 unit roboh, sedang 45 unit rusak ringan.
Kerusakan rumah umumnya terjadi di bagian atap serta dinding tembok roboh di 15 kecamatan dari 24 kecamatan. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp726.350.000.
Editor: Dony Aprian