Takut Tertular Covid, Warga Tolak Wisma PEM Akamigas Cepu Jadi Tempat Isolasi

BLORA, iNews.id  – Sejumlah warga Desa Nglajo, Kelurahan/Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menolak Wisma V milik Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu yang akan digunakan untuk tempat isolasi mahasiswa yang terpapar Covid 19. Mereka takut tertular virus Corona yang hingga saat ini masih menghantui warga.

Pasalnya wisma yang belum sempurna ini dibangun di tengah padat penduduk. Hal itu memico pro kontra. Ada sebagian warga ada yang setuju sebagian lagi ada yang menolak.

Baca Juga

Sambil Bersepeda, Komunitas Gowes di Blora Bagikan Santunan dan Masker

Ketua RT 04  RW 08 Kelurahan Cepu, Sugiyanto memgatakan, karena Wisma V ini berada di wilayahnya,  pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari kelurahan tentang Wisma V milik PEM Akamigas yang rencanaya akan digunakan sebagai tempat isolasi untuk mahasiswa yang terpapar Covid-19.

“Selaku RT saya mengaku sejak 11 Februari audah mensosialisasikannya ke warga dan intinya warga RT 04  RW 08 setuju kalau tim gugus tugas Covid 19 dari kabupaten blora juga mengizinkan,” kata Sugianto, Sabtu (20/2/2021).

Baca Juga

Mutasi Polri, Duet Jenderal Reserse Blora Pimpin Bareskrim

Meski warga RT 04  RW 08 ada yang setuju karena memurutnya wisma ini berdiri di wilayahnya, namun warga yang rumahnya juga dekat dengan lingkungan wisma V tidak setuju lantaran takut tertular virus yang mematikan itu.

Baca Juga

Kapolri Tunjuk Jenderal Kelahiran Blora Jabat Kabareskrim, Ini Profilnya

Sementara, Camat Cepu Luluk Kusuma menyarankan untuk tempat isolasi sebaiknya mencari tempat yang jauh dari pemukiman jangan di tempat yang padat seperti itu.

“Kami  tidak mengetahui kalau wisma itu rencananya akan digunakan sebagai tempat isolasi. Karena pihak PEM Akamigas mengirim surat pemberitahuan langsung ke Kabupaten Blora,” kata Luluk.

Baca Juga

Polisi Tangkap Residivis Pengedar Sabu 3,46 Gram di Blora

Ia  meminta agar rencana itu ditunda dulu karena selain bangunan belum jadi, untuk keamanan dan fasilitas belum diferivikasi apakah memenuhi syarat atau tidak untuk tempat isolasi.

Editor: Ahmad Antoni