Tegas, Menag Yaqut Cholil Qoumas Nyatakan Lawan Gerakan Radikal

SEMARANG, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan akan melawan kelompok radikal yang ingin memaksakan kehendaknya. Sebab, Indonesia menjadi kaya karena memiliki banyak keragaman baik budaya, agama, suku, maupun golongan.

“Tidak boleh ada gerakan-gerakan radikal di negara yang kita kenal sangat plural, yang kekayaannya justru keberagaman,” kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu saat kunjungan ke Semarang Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020) malam.

Baca Juga

Menag Yaqut Cholil Qoumas Tinjau Pelaksanaan Misa Natal Gereja Blenduk Semarang

Menurut Gus Yaqut, jika mereka memaksakan golongan dan kengininnya harus dilawan.

“Jadi kalau mereka, ada satu kelompok radikal ini memaksakan golongannya sendiri, keinginannya sendiri karena keyakinannya itu kita harus lawan,” kata Gus Yaqut.

Baca Juga

Video Menag Yaqut Cholil Qoumas Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Kristiani di Indonesia

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor itu mengingatkan, kemerdekaan Indonesia merupakan proses panjang yang melibatkan peran seluruh anak bangsa. Oleh karenanya, semua pihak memiliki kewajiban yang sama untuk mengisi pembangunan sekaligus menjaga persatuan.

“Bahwa Indonesia ini tidak boleh hanya dimiliki oleh satu kelompok, satu golongan, agama-agama tertentu. Indonesia ini milik semua golongan, milik semua agama, karena kita tahu Indonesia ini juga dimerdekakan oleh semua kelompok, semua golongan, semua agama,” paparnya.

Baca Juga

Menag Yaqut Cholil Qoumas: Selamat Natal Semoga Kebahagiaan Menyertai Umat Kristiani 

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi GPIB Immanuel atau yang lebih dikenal sebagai Gereja Blenduk Semarang Jawa Tengah, pada malam menjelang Natal. Dia mengaku kagum dengan keindahan arsitektur gereja yang berlokasi di kawasan Kota Lama Semarang tersebut.

Baca Juga

Menag Gus Yaqut Tegaskan Tidak Boleh Ada Diskriminasi Agama 

“Saya bahagia sekaligus terharu karena sebelumnya saya bisa bersama saudara-saudara semua di Gereja Blenduk, Gereja Immanuel,” kata Gus Yaqut saat kunjungan di Gereja Blenduk Semarang.

Pria asal Rembang Jawa Tengah itu menyampaikan tak asing dengan Gereja Blenduk karena kerap melintas. Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda pada 1753 itu juga menari perhatiannya karena memiliki arsitektur unik di antaranya dengan bentuk oktagonal.

“Sebelumnya saya hanya biasa melewati saja, saya sering sekali melewati sini Pak Pendeta, tapi saya baru tahu arsitektur demikian luar biasa,” lugas dia.

Editor: Kastolani Marzuki