Terduga Teroris di Purwokerto Jual Produk Herbal dan Dikenal Jarang Bergaul
PURWOKERTO, iNews.id – Penggeledahan rumah kontrakan terduga teroris berinisial E oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggegerkan warga Kelurahan Sumampir RT 09 RW 02, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jumat (2/4/2021) petang.
Mereka tidak menyangka jika ada tetangganya yang diamankan tim Densus.Rumah kontrakan itu dihuni pria berinisial E bersama istri dan anaknya. E diketahui berjualan produk herbal namun jarang pulang ke kontrakan.
Ketua RT Kelurahan Sumampir, Kharisun mengatakan, pria berinisial E jarang bergaul dengan warga sekitar.
"Dia juga jarang pulang dan jarang ikut kegiatan RT," kata Kharisun.
Menurut dia, rumah tersebut sudah hampir dua tahun dikontrak oleh seorang pria berinisial E bersama istri dan lima anaknya.
Kendati pria yang berprofesi sebagai penjual produk herbal itu jarang bergaul, dia mengatakan bahwa istri E cukup rajin mengikuti kegiatan RT.
Kharisun mengatakan bahwa Tim Densus 88/Antiteror yang dibantu personel Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas mendatangi rumah itu pada hari Jumat (2/4) sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat bersamaan, seluruh akses jalan menuju tempat itu dijaga polisi bersenjata lengkap.
"Tadi saya sempat mengobrol dengan polisi, katanya suaminya (suami penghuni rumah itu) sudah ditangkap di Yogyakarta. Jadi, tadi hanya penggeledahan saja," katanya.
Tetangga E, Lili juga mengakui penghuni rumah kontrakan itu jarang bergaul dan berkomunikasi dengan warga maupun tetangga rumah. "Ya, orangnya jangan ngobrol sama warga sini," ucapnya.
Kharisun mengaku tidak mengetahui apa saja yang diambil Tim Densus 88/Antiteror dari rumah itu.
Kapolresta Banyumas Kombes Polr M Firman L Hakim mengatakan, jajarannya hanya dimintai tolong oleh Densus 88 Antiteror untuk mem-backup kegiatan olah tempat kejadian perkara di rumah yang terdapat spanduk bertuliskan "Griya Herbal Purwokerto" itu.
"Jadi, saya enggak tahu betul kasusnya, saya cuma ditelepon Densus untuk mem-backup olah TKP saja. Saya saja enggak boleh masuk," katanya.
Oleh karena itu, dia tidak tahu apa saja yang dibawa Densus dari rumah tersebut.
Editor: Kastolani Marzuki