get app
inews
Aa Text
Read Next : Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Timpa Becak di Sleman, 2 Orang Tewas

Teror Bom Molotov di Sleman Belum Terungkap, Terkendala Minimnya Saksi Mata

Jumat, 27 Desember 2019 - 19:00:00 WIB
Teror Bom Molotov di Sleman Belum Terungkap, Terkendala Minimnya Saksi Mata
Tim Puslabfor melakukan olah TKP rumah yang menjadi korban pelemparan bom molotov di Sleman. (Foto: iNews.id/Kuntadi).

SLEMAN,iNews.id – Kasus pelemparan bom molotov yang menimpa rumah Sularto di Dusun Pasekan Kidul, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman pada 11 Desember lalu masih misteri. Dua pekan sudah polisi melakukan penyelidikan, namun pelaku belum bisa terungkap.

Menurut Kapolres, kendala pengungkapan teror bom molotov ini adalah minimnya saksi mata. Hal ini tidak lepas dari kejadian yang berlangsung pada dini hari. Sejumlah saksi hanya melihat ada dua pelaku yang naik sepeda motor melarikan diri. Apalagi beberapa tetangga korban enggan menjadi saksi dengan dalih takut dan alasan lain yang tidak diungkapkan.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah memeriksa sedikitnya enam orang saksi. Dia menyebut akan terus berupaya memeriksa saksi lebih banyak.

“Rata-rata mereka enggan menjadi saksi, petunjuk awal ada tetapi harus disinkronkan dengan hasil olah empat kejadian perkara,” tutur kapolres.

Polisi berharap masyarakat yang tahu kejadian pelemparan molotov bersedia memberikan keterangan. Kasus ini menjadi prioritas yang harus diungkap karena meresahkan masyarakat.

“Kasus ini cukup meresahkan masyarakat, makanya akan menjadi prioritas,” ucapnya.

Kapolres mengatakan wilayah Gamping memang rawan terhadap kejadian kriminal. Untuk mencegah teror berulang, Polsek Gamping diminta meningkatkan patroli. Khususnya di beberapa wilayah yang telah dipetakan sebagai daerah rawan kriminal.

“Kejadian kemarin itu hanya sebagian terbakar. Kalau terbakar semua? Kalau lagi tidur, ada korban? Itu lebih bahaya lagi, makanya itu jadi fokus kami,” ujar Kapolres.

Rumah milik Sularto di Pedukuhan Pasekan Kidul, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, pada Rabu (11/12/2019) dini hari, menjadi sasaran pelemparan bom molotov. Warga sempat melihat dua orang pelaku mengendarai sepeda motor. Namun warga yang mencoba mengejar pelaku, tidak berhasil menangkapnya. Selain teror bom molotov, prioritas kasus kriminal tahun 2020 di Sleman adalah kejahatan jalanan begal (klitih) dan kisruh supporter.

Editor: Rizal Bomantama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut