Tersangka Pembuat Ekstasi di Semarang Terancam Hukuman Mati
SEMARANG, iNews.id - Dua tersangka pembuat ekstasi di sebuah rumah Jalan Kauman Barat V nomor 10 Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang terancam hukuman mati. Ini berdasar Pasal 114 ayat (2) subsidair Pasal 113 ayat (2) Undang-Undang nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Ancaman hukuman maksimal pidana mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara,” kata Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Seno Aji di Semarang, Jumat (2/6/2023).
Pihaknya bersama dengan Bareskrim Polri masih melakukan pengembangan penyidikan atas kasus ini. Salah satunya memburu seseorang yang dipanggil Kapten.
Dia adalah orang yang menemui 2 tersangka di Kota Semarang, memberikan kunci kontrakan rumah, memberitahu ada bahan dan mesin untuk membuat ekstasi yang sudah disiapkan.
“Penyidikan masih kami kembangkan,” katanya.
Dua tersangka yang ditangkap di Kota Semarang masing-masing berinisial MR (28) dan ARD (24). Keduanya warga Kecamatan Tanjungpriok, Kota Jakarta Utara.
Mereka berperan sebagai peracik dan pencetak ekstasi dengan mesin yang sudah disediakan jejaringnya yang kini masih buron. Mereka mengontrak rumah di Jalan Kauman Barat V nomor 10, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang sejak akhir Mei 2023. ARD mengaku mendapatkan uang Rp1 juta dari aktivitasnya itu.
“Untuk uang makan, beberapa juga gagal (pembuatan ekstasinya) karena cair (tidak berbentuk bulat),” kata tersangka ARD.
Editor: Ary Wahyu Wibowo