get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Banjarnegara dari Wonosobo, Rutenya Bikin Adem dan Cepat Sampai!

Tolong, Bocah 9 Tahun Penderita Hydrocephalus di Banjarnegara Butuh Bantuan

Selasa, 30 Maret 2021 - 21:00:00 WIB
Tolong, Bocah 9 Tahun Penderita Hydrocephalus di Banjarnegara Butuh Bantuan
Atimanisem dengan sabar merawat anak keduanya yang menderita hydrocephalus di Banjarnegara. (Foto: ist)

BANJARNEGARA, iNews.id - Dwi Aryanto (9) bocah penderita hydrocephalus hanya tergolek lemas di tempat tidurnya. Kondisi anak kedua Atimanisem (38) warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara sangat memprihatinkan. Tubuhnya sangat kurus dan hanya tampak tulang terbungkus kulit.

Atimanisem menuturkan, saat bayi anaknya beberapa kali mengalami kejang-kejang. Pada usia dua bulan, kepala Dwi Ariyanto mulai membesar dan berisi cairan. 

Dwi kemudian menjalani operasi penyedotan cairan yang ada di kepalanya. "Ya umur dua bulan sudah pernah diambil cairannya, dan di pasang selang, untuk mengeluarkan cairan tersebut. Di RSUD Margono, dan usia tujuh tahun seharusnya dilakukan operasi kembali," kata Atimanisem, Selasa (30/3/2021).

Namun, rencana operasi lanjutan urung dilakukan karena kondisi tubuh Dwi mengalami mal nutrisi atau kekurangan gizi. Sehingga kesehatan secara umumnya pun harus diperbaiki, pasalnya di usia sembilan tahun ini beratnya tak lebih dari 10 kilogram.

"Dua tahun lalu tak bisa operasi. Katanya harus memperbaiki kondisinya terlebih dahulu," katanya saat dikunjungi Dokter Tegar Jati Kusuma dan dr Agus Ujianto SpB dari Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara.

Dokter Tegar Jati Kusuma mengatakan, dari hasil pemeriksaan baik hasil CT Scan dan pemeriksaan langsung diketahui operasi yang dilakukan untuk membuang cairan di kepala Dwi tergolong berhasil. Sebab, hingga usia sembilan tahun kepala bocah itu tak lagi membesar. 

"Bagus hasil operasinya, tidak membesar kepalanya, selain itu juga ada masalah di paru-parunya," kata dokter yang aktif di Sarsipol ini. 

Sarsipol merupakan idiom Sehat Aman Rumah Sakit Indonesia Pelayanan Online.

Tegar menambahkan, persoalan terbesar saat ini adalah mal nutrisi, harus ada asupan gizi yabg bagus untuk anak tersebut, namun nutrisi yang masuk pun harus disesuaikan dengan kondisi tubuhnya. "Saya melihat dia alami mal nutrisi, bahasa mudahbya kekurangan gizi," tandasnya.

Direktur RSI Banjarnegara, Dr Agus Ujianto mengatakan siap membantu bocah malang itu dan segera berkordinasi dengan dokter spesialis.

"Kami akan berusaha backup, dan kordinasikan dengan pihak terkait, agar ada penyelesaian yang baik," kata Agus Ujianto.

Dalam kesempatan tersebut mewakili Sarsipol, Agus menyerahkan bantuan spontanitas untuk membantu nutrisi Dwi.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut