get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemalang Gempar, IRT Ditemukan Tewas di Kamar Mandi dengan Tangan dan Kaki Terikat

Tradisi Likuran di Pemalang, Membangun Keharmonisan Masyarakat lewat Serabi

Senin, 10 Mei 2021 - 09:25:00 WIB
Tradisi Likuran di Pemalang, Membangun Keharmonisan Masyarakat lewat Serabi
Warga Desa Penggarit Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang saat membuat serabi di depan rumah dalam tradisi Likuran. Foto: iNews/Suryono Sukarno.

PEMALANG – Menjelang Lebaran, warga satu desa di Pemalang menggelar tradisi Likuran. Mereka membuat serabi di depan rumah, dibagikan dan bisa ditukar dengan koin klitikan.

Tradisi pada hari terakhir Ramadan menjelang Lebaran ini, dilakukan warga Desa Penggarit Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Tradisi Likuran sebagai salah satu cara membangun hubungan komunikasi dan sosial di masyarakat. 

Saat Lebaran kurang beberapa hari, warga saling berbagi, saling memberi antar keluarga berupa kue serabi. Mereka membuat serabi yang diberi kuah manis di depan rumah secara bersamaan. Anak- anak, remaja, dan orang tua menyambut tradisi ini dengan suka cita. 

“Bersama-sama keluar di jalan, sebagian memasak serabi, dan ada juga yang  menunggu serabi matang untuk dinikmati saat berbuka,”  kata Mi’ah, salah satu warga. 

Serabi Likuran selain dibagikan gratis, juga bisa dibeli. Namun dengan bertransaksi menggunakan uang klithik berupa koin kayu. Koin dapat diperoleh di panitia, warga dapat membeli dari pedagang menggunakan uang klithik tersebut. Satu uang klithik akan mendapat setangkep (dua) serabi yang biasanya Rp2.000 hingga Rp3.000.

Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo mengatakan, tradisi Likuran merupakan kearifan lokal sejak zaman dulu. Setiap tahun di bulan Ramadan menjelang Lebaran, warga ada kegiatan yang dinamakan Serabi Likuran. Masyarakat membuat serabi sendiri kemudian diberi kuah kinco atau kuah dari gula arèn dan diberi santan kelapa muda. 

“Serabi-serabi ini diberikan atau diantar ke tetangga. Demikian pula para tetangga lain yang membuat serabi,” kata Imam Wibowo. 

Hal ini menjadi media komunikasi dan silaturahmi, serta menjaga kerukunan. Sekaligus menyambut hari raya Lebaran dengan bahagia. Tradisi yang sempat nyaris punah kemudian dihidupkan lagi. Kegiatan yang digelar di salah satu ruas jalan Desa Penggarit sepanjang 1 kilometer, puluhan  orang pembuat serabi. 

Dalam masa pandemi Covid-19, tradisi Likuran tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemuda berkeliling memberikan himbauan sambil membagikan masker. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut