get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Pesepeda Tewas Tertabrak Kereta Api Tawang Jaya di Kendal

Tradisi Merti Desa, Warga Curug Sewu Bersihkan Saluran Irigasi dan Makan Bersama di Bendungan

Sabtu, 05 Agustus 2023 - 08:10:00 WIB
Tradisi Merti Desa, Warga Curug Sewu Bersihkan Saluran Irigasi dan Makan Bersama di Bendungan
Warga Desa Curug Sewu, Kecamatan Patean Kabupaten Kendal membersihkan saluran irigasi dan sumber mata air dalam tradisi merti desa dan kembul bujana. (Eddie Prayitno)

KENDAL, iNews.id - Warga Desa Curug Sewu, Kecamatan Patean Kabupaten Kendal membersihkan saluran irigasi dan sumber mata air dalam tradisi merti desa dan kembul bujana. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur warga desa atas keberkahan dan keselamatan yang telah diberikan sang pencipta.

Merti Desa dilaksanakan setiap bulan Suro atau Muharam. Tradisi ini diawali dengan membersihkan makam para leluhur kemudian dilanjutkan susuk wangan atau membersihkan semua saluran irigasi yang mengairi sawah.

Setelah selesai, secara bersama sama warga menggelar ritual berupa tumpeng dan ingkung ayam serta jajan pasar. Setelah doa bersama, hidangan tersebut dimakan bersama-sama seluruh masyarakat Desa Curug Sewu di dekat bendungan.

Sebelum menyantap tumpeng bersama-sama sesepuh desa melakukan ritual di bendungan dengan  memasukkan sesaji berupa  hasil bumi dan  ikan asin yang  disebar kedalam bendungan.

“Ritual ini merupakan bentuk syukur selama ini petani di desa diberikan sehat dan semua tanaman  yang ditanam  mendapat air dari bendung tersebut,” kata Utomo, tokoh masyarakat, Jumat (4/8). Menurutnya, budaya merti desa merupakan budaya turun temurun dari nenek moyang.

Tokoh masyarakat lainnya, Kharen Pujarisma sangat  mengapresiasi  tradisi merti desa ini. Pasalnya  selain sebagai bentuk syukur, juga  membersihkan  saluran  air yang  dipakai mengairi sawah.

“Tradisi ini sekaligus menjaga saluran irigasi agar tetap terjaga, sehingga  jika airnya lancar tanaman  pasti tumbuh subur dan hasilnya pun juga baik,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Desa Curug Sewu, Suparman menyatakan tradisi ini dilakukan  seluruh warga sebagai bentuk syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.

“Ungkapan syukur ini dilaksanakan karena hasil pertanian warga terbebas dari serangan hama dan  hasilnya sesuai yang diharapkan,” katanya.

Makan bersama tumpeng ini kemudian dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit di halaman balai desa malam harinya. Harapan dengan  merti desa ini masyarakat diberikan kesehatan dan para petani  semua tanaman hasil bumi melimpah bisa untuk makan dan  menutup semua kebutuhan sehari hari.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut