Tragis, Balita di Grobogan Tewas Tenggelam di Kolam akibat Kelalaian Orang Tua
GROBOGAN, iNews.id – Nahas dialami seorang balita berusia tiga tahun di Grobogan, ditemukan tewas tenggelam di kolam yang tak jauh dari rumah korban. Orang tua korban mengaku lupa menutup pintu rumah saat ditinggal mandi.
Nur Hayati, warga Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, syok dan hanya bisa meratapi kesedihan mendalam setelah melihat Keenan Shaka Virendra, anak balitanya sudah dalam kondisi tewas.
Saat peristiwa terjadi, rumah dan lokasi kejadian dalam kondisi sepi. Sementara tetangga korban masih beraktivitas di dalam rumah masing-masing dan sebagian lagi sedang bekerja di sawah, sehingga tidak ada yang mengetahui sama sekali kronologi korban tewas tercebur kolam.
“Saat itu saya hanya berdua bersama anak di rumah. Kemudian melakukan aktivitas rumah pagi seperti biasa. Saya kemudian menuju kamar mandi untuk mandi,” ungkapnya, Rabu (13/12).
Saat diperiksa kepolisian, ibu korban mengaku lupa untuk mengunci pintu rumah, sehingga anaknya yang masih berusia tiga tahun lepas dari pengawasan.
Seusai mandi, ibu korban kaget melihat anaknya tidak ada di dalam rumah. Ia kemudian meminta tetangga dan kerabat sekitar untuk ikut membantu mencari korban.
Beberapa jam kemudian, seorang warga melihat sebuah kaki kecil mengapung di dalam kolam. Ia kemudian memastikan bahwa yang ia lihat adalah kaki korban.
Setelah terbukti, saksi kemudian berteriak ke warga lainnya untuk mengevakuasi korban. Beberapa warga kemudian turun ke kolam dan kemudian membawa korban ke rumah dengan kondisi sudah meninggal. Korban sempat dibawa ke puskesmas II Toroh Grobogan, meski sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Nur Hayati yang ditemani kerabat dan keluarga kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Toroh. Tim Inafis Polres Grobogan kemudian tiba di Puskesmas untuk melakukan visum.
Kapolsek Toroh AKP Saptono menyatakan bahwa berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan korban dinyatakan murni tewas akibat tenggelam.
Dia meminta kepada seluruh warga untuk lebih ketat dan berhati-hati dalam mengawasi anaknya yang masih berusia balita. “Sehingga kelalaian seperti ini tidak akan terulang kembali,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni