Unik, Pohon Natal di Gereja Katedral Purwokerto Ini Terbuat dari Serabut Kelapa Bekas

PURWOKERTO, iNews.id – Ada beragam cara dilakukan umat kristiani dalam memeriahkan dan menyambut Natal 2022. Seperti yang dilakukan  umat kristiani di Gereja Katedral Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Mereka membuat pohon Natal unik dari tumpukan serabut kelapa bekas yang diikat dengan kawat ke kerangka besi di halaman gereja Katedral Kristus Raja di Kelurahan Sokanegara.

Baca Juga

Sambut Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Cek dan Perbaiki Jalur Kereta Api

Ribuan serabut kelapa bekas yang sudah kering dimanfaatkan untuk membuat pohon natal unik oleh jemaat gereja menjelang perayaan hari Natal.

Proses pembuatan pohon Natal unik dari serabut kelapa masih berlangsung dan ditarget selesai dengan hiasan lampu dan pernak pernik natal pada tanggal 23 Desember. Untuk ketinggian pohon Natal sekitar 5 meter dengan lebar 2,5 meter.

Baca Juga

Edarkan Obat-obatan Berbahaya, Pemuda di Purwokerto Ditangkap Polisi

“Penggunaan serabut kelapa bermakna kesederhanaan Yesus dimulai sejak kelahirannya yang lahir di sebuah tempat sederhana,” kata Fransiskus Jemidi, wakil ketua panitia, Kamis (21/12/2022).

Baca Juga

Sembunyikan Sabu dan Ganja di Pembalut Wanita, Warga Purwokerto Ditangkap Polisi

“Tempat lahir Yesus menggambarkan kesederhanaan dan digambarkan dengan tempat kelahiran di balut serabut kelapa,” katanya.

Pohon natal serabut kelapa ini dipasang di samping kiri depan gereja katedral di mana nanti pada saat perayaan natal umat Kristiani bisa melihat dengan jelas.

Baca Juga

Pikap Tabrak Pohon di Jalan Raya Ajibarang-Purwokerto, 2 Orang Tewas 7 Luka

Tentunya dari penjelasan pihak gereja nanti umat Kristiani diharapkan bisa memaknai pohon natal serabut kelapa ini sebagai simbol kesederhanaan Yesus saat masih hidup di muka bumi.

Makna Natal tahun 2022 in adalah  maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Hal ini mengingatkan umat Kristiani sebagai umat Yesus diajak untuk melihat kisah perjumpaan orang-orang majus dengan bayi Yesus.

“Perjumpaan mereka dengan bayi Yesus adalah perjumpaan yang membuat mereka mengalami suka cita suka cita  yang dirasakan oleh orang-orang majus,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni